Mohon tunggu...
Nisrina Salsabila
Nisrina Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Saya seorang mahasiswi dari Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang yang memiliki hobi belajar bahasa asing dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suka Duka Menjadi Mahasiswa Plus Mahasantri

17 Oktober 2022   01:36 Diperbarui: 17 Oktober 2022   02:33 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya ini merupakan remaja asal Kab Malang dan saya berusia 18 tahun sekarang ini dan saya lulusan sekolah menengah atas di salah satu SMA Negeri di Kab Malang.

Mahasantri plus mahasiswa pernah dengar tidak istilah itu? Ya saya disini akan menjelaskan tentang istilah tersebut jadi, saya sebagai Mahasiswa juga berperan sebagai Mahasantri di Universitas saya dengan mewajibkan mahasiswanya untuk wajib Ma'had 1 tahun, bagi yang tidak tahu Ma'had. Ma'had yaitu sama saja dengan pondok tetapi beda di penamaan dan mungkin keketatannya juga beda. 

Mahasiswa baru yang diterima di UIN Malang itu wajib tinggal di Ma'had (Ma'had ini adalah sebutan lain dari asrama mahasiswa) serta mahasantri wajib mengikuti kegiatan-kegiatan keislaman lain diluar jam perkuliahan umum. Mahasiswa baru di UIN Malang ini juga bergelar sebagai Mahasantri.

 Jadi disini saya menjadi punya Double peran atau biasa disebut dengan peran ganda, terutama dengan peran mahasiswa untuk memperoleh pendidikan formal yang di iringi dengan pendidikan religious yang sebagaimana saya menjadi mahasantri, menjadi mahasantri bukan penghambat mencapai tujuan hidup atau mimpi-mimpi, namun juga merupakan kita sedikit berinvestasi untuk masa depan dan langkah awal kita untuk mempersiapkan diri terjun ke dalam lingkungan masyarakat. Untuk beberapa dari sebagian orang, menjalankan peran sebagai mahasiswa plus mahasantri bukan sebuah kebetulan atau paksaan lagi akan tetapi merupakan kebutuhan dan pilihan. Nah saya bukan termasuk bagian dari itu saya termasuk dalam yang yaudah lah keterimanya disini dan pasrah aja.  

Tetapi bener-bener disini kita mendapat banyak benefit dan ilmu bukan hanya itu kita disini menjadi mahasiswa plus mahasantri dibuat mempunyai kebiasaan seperti mengaji, kedisiplinan, dan masih banyak lagi. Tetapi saya agak shock ya pertamanya soalnya kan saya dulu masih Online ya sekolahnya tiba-tiba sekolah di Ma'had dan harus jadi produktif jadi awal-awal itu saya drop total tetapi akhirnya jadi kebiasaan dan mulai menikmati kehidupan di Ma'had ini. Keterima disini aja kena cultureshock belum lagi kalau saya dulu jadi keterima di Jogja se cultureshock apa saya disana.

Kuliah adalah tahap pembelajaran tingkat lanjut yang sangat diminati dan sangat diinginkan banyak orang, selain untuk mencari ilmu di zaman sekarang ini Sarjana merupakan suatu tuntutan atau syarat untuk melamar pekerjaan. Akan tetapi perlu diingat lagi harus ada keseimbangan dalam mencari ilmu dunia dan ilmu akhirat.

Ada perguruan tinggi yang telah menyediakan sarana pembelajaran ilmu agama seperti asrama, ma'had, pondok pesantren, dan sarana sejenis pondok lainnya. Itu merupakan ajang untuk menggali ilmu keislaman guna untuk menyeimbangkan, dunia dan akhirat.

Ini adapun manfaat kuliah sembari menjadi mahasantri :

1 )Disiplin dan pandai mengatur waktu 

Tadi sudah saya sebutkan diatas kita diajarkan disiplin disini, kuliah sambil Ma'had sudah dipastikan banget kita ini pandai mengatur waktu, kenapa kok bisa sih disebut begitu? Dikarenakan jadwal dan aktifitas kita disini kan sangat padat banget nget nget double nget, tugas menumpuk dari tugas kuliah regular, kuliah bahasa arab, dan tugas taklim. Dan belum lagi setoran hafalan ke sista kita yak an, tentunya kita diharuskan pandai pandai membagi waktu agar semuanya bisa terlaksanakan dan bisa kita kerjakan walau akhirnya keteteran sih.

2) Mempunyai wawasan yang sangat luas

Di Ma'had al jamiah ini kita akan mendapatkan berbagai banyak ilmu yang bermanfaat soalnya banyak juga yang kita pelajari, tidak hanya itu kita juga mendapatkan banyak teman dari mana saja pokoknya banyak dengan berbagai teman yang berlatar belakang berbeda beda mulai dari teman ta'lim afkar, ta'lim qur'an, dan kuliah regular disini dapat temannya banyak dan relasi kita juga banyak apalagi kalau udah masuk organisasi tambah banyak lagi tuh temannya.

3) Mandiri

Nah ini part paling terpenting dari yang penting penting lainnya MANDIRI nah saya capslock dan bold tuh. Memang mandiri sangat penting dalam dunia perkuliahan dan dalam kehidupan Ma'had ini bukan hanya itu dikehidupan sehari-hari juga sangat penting. Mandiri itu adalah kita tidak boleh terus terusan bergantung kepada orang lain kita memang membutuhkan orang lain tetapi kita tidak boleh terlalu bergantung kepada orang lain apalagi sangat bergantung kepada orang tua itu yang sangat berbahaya.

Selanjutnya kita membahas resiko menjadi mahasantri plus menjadi seorang mahasiswa didengar aja sudah keliatan berat ya memiliki dua peran sekaligus, ini beberapa resikonya :

1) Pisah dari orangtua dalam waktu yang lama

Walaupun rumah saya berada di kab malang rasanya tetap berat ya, soalnya kayak nggak ada yang ngurusin kita gitu. Berpisah dengan orangtua kadang jadi hal yang kurang mengenakan hati. 

Apalagi bagi kita yang sudah menganggap orangtuanya sebagai teman curhat atau sebagai sahabat. Namun, itu sudah menjadi salah satu resiko tuntutan untuk Ma'had ya kalau kita harus berpisah dengan mereka, yaitu ayah, ibu, kakak, adek, nenek. 

Pada saat hari pertama Ma'had, ini bisa dikatakan sebagai hari yang paling berat. Rasanya campur aduk dan rasanya ruh kita itu masih tertinggal di rumah. Setelah bisa beradaptasi, waktu liburan adalah hal yang paling kita tunggu-tunggu untuk bisa berkumpul dengan keluarga ataupun teman dengan berbeda kampus.

2) Kadang kita dituntut untuk hidup prihatin

Iya tidak semua wali santri ini yang berasal dari keluarga yang mampu atau cukup. Terkadang ada beberapa santri kesulitan dalam hal biaya kehidupan di Ma'had ini Karena orang tua mereka tidak sanggup untuk memberikan bekal dan uang saku.

Dari beberapa hal tersebut kita sudah dapat mengetahui bagaimana suka duka kehidupan di Ma'had ini. Namun, karena tekad dan cita-cita yang tinggi, semua ini dijalani demi kehidupan yang lebih baik kedepannya untuk masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun