"Beruntung banget ya kamu, bisa dapat calon suami yang ganteng dan kaya seperti kak Mario, oh ya mas kawinnya apa nih?" tanya Maia diujung telfon
"Mmmm....rahasia. Iya aku kasih tau, mas kawinnya kalung emas 20gram, sama uang 28juta, dan hadiah-hadiah lainnya" jelasku.
"Hadiah-hadiah lainnya apa ?" Maia balik bertanya.
"Katanya setelah menikah aku akan dibelikan laptop dan jam tangan berlian" jawabku
"Wah, aku jadi ngiri, pantes aja kamu mau" ledek sahabatku.
"Enak aja, aku emang cinta sama dia kalleee" balasku.
♦♦♦
Pagi tadi, pernikahan kami telah berlangsung, resepsi pun telah digelar disebuah gedung yang megah. Aku tak tau persis seberapa besar biaya yang sudah kak Mario keluarkan untuk membiayai pernikahan kami, dari mulai undangan sampai resepsi. Sebab keluargaku tidak mengeluarkan uang sepeserpun, kak Mario melarangku untuk turut membantu membiayai.
"Nadia sayang kok ngelamun, ngga seneng ya jadi istriku" ucapnya sambil mendekapku.
"Ngga kak, aku bahagia bisa menjadi istrimu" ucapku merajuk.
Malam ini menjadi malam yang terindah, menjadi malam penuh cinta dan kasih sayang.