1. Aktivitas pembelajaran akan menjadi lebih independen dan kreatif. Karena teori kognitif tidak hanya akan membuat siswa pasif duduk diam dan memperhatikan guru mereka, tetapi mereka juga akan memperoleh pengetahuan dengan memikirkan bagaimana pengetahuan tersebut dapat diterapkan. Akibatnya, siswa secara tidak sadar akan dipaksa untuk menjadi lebih kreatif dan aktif.
2. Pada cara pengajaran kognitif, Guru hanya diperlukan untuk memberikan materi dasar untuk pengembangan, dan kelanjutan materi diberikan kepada kebijaksanaan siswa. Guru hanya perlu mengawasi dan menjelaskan bagaimana siswa menguasai materi.
b. Kekurangan teori kognitivisme
Selain adanya kelebihan dari teori kognitivisme, terdapat pula beberapa kekurangan dalam teori tersebut, yaitu:
1. Pada dasarnya, teori kognitif ini lebih fokus pada kemampuan daya ingat siswa. Sehingga, seluruh peserta didik mempunyai daya ingat yang sama dan tidak berbeda adalah kekurangan.
2. Apabila  jika metode pendidikan hanya kognitif, kemungkinan besar siswa tidak akan mampu memahami materi yang diberikan secara utuh.
3. Apabila siswa akan kesulitan mempraktekkan kegiatan atau materi di sekolah kejuruan jika pendekatan kognitif menjadi satu-satunya metode pengajaran.
4. Pada penerapan metode pengajaran kognitif, perlu memperhatikan kemampuan siswa dalam mengembangkan materi yang diperoleh.
D. Ciri-Ciri Belajar Menurut Aliran Kognitivisme
Dalam teori belajar kognitivisme juga terdapat berbagai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:
a. Mengutamakan sesuatu yang ada pada dirinya.