Mohon tunggu...
ANNISA SHALSABILLA SUKMA
ANNISA SHALSABILLA SUKMA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN RF sekaligus Wartawan kampus LPM Ukhuwah

Hobi saya menulis artikel dan desain grafis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tari Pagar Pengantin: Kearifan Lokal Palembang yang Sarat Makna

25 Juni 2024   06:17 Diperbarui: 25 Juni 2024   08:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa koreografer modern telah mencoba menggabungkan unsur-unsur Tari Pagar Pengantin dengan tari kontemporer. Hal ini tidak hanya memperkaya tarian itu sendiri, tetapi juga membuatnya lebih menarik bagi generasi muda. Kolaborasi ini sering ditampilkan dalam berbagai acara seni dan budaya, baik di tingkat lokal maupun nasional. Namun tak jarang, masyarakat memilih mempertahankan gerakan asli dari tari pagar pengantin

Tari Pagar Pengantin juga menjadi salah satu cara untuk mempromosikan budaya Palembang kepada dunia. Banyak festival budaya internasional yang menampilkan Tari Pagar Pengantin sebagai salah satu atraksi utamanya. Hal ini membantu meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia di mata dunia. 

Cerita dari Penari dan Pengantin

Para penari yang telah menekuni Tari Pagar Pengantin sering kali memiliki cerita yang menarik. Mereka menceritakan bagaimana latihan yang intensif membantu mereka memahami makna mendalam dari setiap gerakan. Selain itu, mereka juga merasa bangga dapat melestarikan tradisi yang kaya ini.  Tak hanya itu, Pasangan pengantin yang memilih Tari Pagar Pengantin sebagai bagian dari upacara pernikahan mereka juga memiliki pengalaman yang berkesan. Banyak dari mereka yang merasa tarian ini menambah kekhidmatan dan keindahan acara pernikahan. Selain itu, tarian ini juga dianggap sebagai bentuk doa dan restu yang tulus dari keluarga dan tamu undangan. 

Tantangan dan Upaya Pelestarian 

Salah satu tantangan utama dalam melestarikan Tari Pagar Pengantin adalah generasi muda yang kurang tertarik pada budaya tradisional. Modernisasi dan globalisasi sering kali membuat mereka lebih tertarik pada budaya populer dari luar negeri. Selain itu, kurangnya dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait juga menjadi hambatan dalam pelestarian tarian ini. 

Berbagai upaya telah dilakukan untuk melestarikan Tari Pagar Pengantin. Beberapa di antaranya adalah:

  • Pendidikan dan Pelatihan: Mengadakan workshop dan pelatihan tari untuk generasi muda di sekolah dan komunitas seni.
  • Festival Budaya: Menyelenggarakan festival budaya yang menampilkan Tari Pagar Pengantin sebagai salah satu atraksi utama.
  • Dukungan Pemerintah: Memperoleh dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan dan dana untuk pelestarian budaya.
  • Promosi Media: Menggunakan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan Tari Pagar Pengantin kepada masyarakat luas.

Tari Pagar Pengantin adalah salah satu warisan budaya Palembang yang sangat berharga. Tarian ini bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga mengandung makna filosofi yang mendalam tentang cinta, kebahagiaan, dan harapan baik bagi pasangan pengantin. 

Pelestarian Tari Pagar Pengantin memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas seni, dan masyarakat. Dengan melestarikan tarian ini, kita tidak hanya menjaga kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga menghargai kearifan lokal yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita. 

Mengajak generasi muda untuk mengenal dan mencintai Tari Pagar Pengantin adalah langkah penting dalam pelestarian budaya. Melalui pendidikan, promosi, dan inovasi, kita dapat memastikan bahwa tarian ini akan terus hidup dan dinikmati oleh generasi mendatang. Tari Pagar Pengantin adalah cerminan dari keindahan dan kedalaman budaya Palembang. Mari kita jaga dan lestarikan warisan berharga ini, agar dapat terus menjadi bagian dari kehidupan dan kebahagiaan kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun