Upacara Bendera Bersama Warga Desa
Ketika hari-H, kami sempat kaget saat didatangi mobil operasional Pak Kades untuk berangkat bersama ke lapangan upacara bendera. Ternyata, kami berenam telah disediakan tempat untuk mengikuti upacara dari tenda bersama para aparat desa lainnya.
Namun, sebelum menuju tenda kehormatan tersebut, kami menyempatkan diri untuk menemui para remaja Karang Taruna yang menjadi petugas Paskibra. Kami memberikan semangat untuk mereka yang ternyata rata-rata berhasil mengajak keluarga besarnya (tak hanya keluarga inti) untuk mengikuti upacara bendera sebagai bentuk dukungan, mantap!
Syukurlah, upacara bendera di desa KKN itu berjalan lancar sekalipun para petugas Paskibranya yang berasal dari remaja Karang Taruna tersebut hanya berlatih selama seminggu dengan intensif. Seusai upacara bendera, para petugas Paskibra berfoto bersama Pak Camat yang saat itu turut membawa sejumlah wartawan. Â
Bagi saya, suasana gotong-royong dan kekeluargaan begitu terasa selama kami melaksanakan persiapan upacara bendera hingga pelaksanaannya. Pasti inilah yang dulu dirasakan oleh para pejuang di seluruh Indonesia dalam meraih kemerdekaan sampai akhirnya bendera merah putih dapat berkibar  tepat pada 17 Agustus 1945. Â
Upacara bendera di desa KKN kami tersebut semakin menegaskan makna "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh." Makna persatuan dan saling bahu-membahu untuk memajukan serta memakmurkan seluruh Indonesia itu memang akan selalu relevan setiap kali upacara bendera ada. Salam merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H