Wajarlah saat saya jadi yakin 100%, "Akting oke Benedict jelas akan membuat saya sulit terpejam meskipun nobarnya jam tujuh malam."
Nyatanya, adegan selama Doctor Strange dilatih oleh mentornya yaitu  the Ancient One (Tilda Swinton) membuat saya malah terlelap.Â
Tak hanya sekali, saya kembali dininabobokan oleh adegan pertempuran Doctor Strange di Hongkong melawan musuhnya Kaecilius (Mads Mikkelsen), waduh! Â
Tak heran, saya kembali jadi bahan ledekan kawan lama saya itu yang begitu fokus menonton Doctor Strange dari awal hingga akhir atau selama 1 jam 55 menit.
Padahal, paginya dia baru sampai di Bogor dari Thailand lalu sorenya nobar Doctor Strange dengan saya di bioskop Cinepolis (dulu bernama Cinemaxx) Lippo Plaza Ekalokasari Bogor, ruar biyassah!
"Udah deh. Lain kali, nobarnya film komedi aja yang bisa buat ketawa-ketiwi. Apa film horor sekalian karena bakal susah tidur dengan penonton lain yang berteriak ketakutan, ya kan? Hihihi..." gurau teman saya itu yang memang hobi nonton film dari berbagai macam genre.
 Wah, film komedi sih masih okelah ya. Tapi, nonton film horor meskipun dibayarin? No way, makasih deh!Â
Untuk film superhero, sejak menonton Doctor Strange tahun 2016 itu di bioskop, hingga kini saya lebih memilih untuk menonton film superhero pada stasiun TV dari rumah sajalah, hingga kalau ketiduran pun tak akan jadi bahan guyonan seusai nobar hehehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H