Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dewi 'KOMiK' Puspasari Menginspirasi Pecinta Film menjadi Komunitas Berbagi

23 April 2023   19:47 Diperbarui: 23 April 2023   20:35 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain menjadi ketua KOMiK, profesi Mbak Puspa sehari-harinya adalah sebagai konsultan IT. Beliau juga sedang menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya di sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Jabodetabek.

Namun, di antara setumpuk kesibukan profesional Mbak Puspa maupun personalnya sebagai seorang isteri, ternyata dirinya tetap mampu menyeimbangkan kontribusinya sebagai pemimpin komunitas. Tak hanya urusan tulis-menulis artikel film, Mbak Puspa juga rajin mencari sumber penghasilan bagi anggota KOMiK dengan menggandeng pihak industri film seperti perusahaan dan rumah produksi film baik luring maupun daring.


Tak dapat dipungkiri, profesi penulis maupun blogger di Indonesia memang belum dapat menjamin apalagi menjanjikan kesejahteraan secara materi. Wajarlah ketika mayoritas penulis dan blogger di Indonesia memiliki pekerjaan lain sebagai sumber nafkah utama.

Sekalipun begitu, sekecil apapun penghasilan tambahan dari menulis tak dapat dipandang sebelah mata. Hal inilah yang tak luput dari perhatian Mbak Puspa  saat pandemi mulai terjadi di Indonesia tahun 2020 lalu.

Beliau berhasil menggandeng sponsor untuk kerjasama penulisan ulasan sebuah film asing yang diputar di layanan film streaming online bagi anggota KOMiK. Saat itu, insentif yang diterima para penulis dari KOMiK jelas dapat membantu kondisi keuangan yang menurun karena berkurangnya kegiatan offline, tak terkecuali event meliput pemutaran perdana suatu film yang teratur dilakukan KOMiK.

Sepengetahuan pengamatan saya selama menjadi anggota KOMiK, Mbak Puspa adalah sosok pemimpin yang ulet dan kreatif dalam mencari sumber pendanaan kegiatan komunitas. Jika 100% bergantung dari dana operasional yang diberikan oleh Kompasiana sebagai payung besar untuk wadah komunitas dari para jurnalis warga (citizen journalist) yang populer disebut sebagai 'Kompasianer' tersebut, kegiatan KOMiK mungkin terbatas.

(Sumber foto 3: Dokumentasi pribadi)
(Sumber foto 3: Dokumentasi pribadi)


Sifat komunitas yang lebih informal dan disatukan karena kesamaan visi dan misi anggotanya memang bukanlah tempat yang tepat untuk mencari keuntungan materi semata. Semangat gotong-royong dan berbagi dalam komunitas itulah yang berhasil dihidupkan oleh Mbak Puspa bersama KOMiK.

Contoh paling sederhananya yaitu lomba menulis artikel blog (blog competition) yang diadakan oleh KOMiK. Jujur, secara materi, hadiahnya dapat dibilang tak seberapa nominalnya jika dibandingkan dengan hadiah lomba blog dari sponsor 'kakap' seperti perusahaan besar dan institusi pemerintahan.

Ajaibnya, hal tersebut tak menyurutkan minat dan semangat para Komiker maupun  Kompasianer selain anggota KOMiK dalam mengikuti lomba blog dari KOMiK. Saya termasuk yang sering tertarik untuk mengikutinya karena tema lombanya unik, menarik, dan banyak pesan baik yang dapat disampaikan kepada para pembaca artikel blog sehingga sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Latar belakang Mbak Puspa yang sebelumnya pernah bekerja sebagai jurnalis di sebuah harian dan editor majalah internal suatu perusahaan sedikit banyak pasti membantu beliau dalam mengenali situasi dan kondisi KOMiK beserta para Komikernya. Hadiah lomba blog KOMiK memang tak akan membuat pemenangnya lantas menjadi 'sultan', tetapi tetap ada hal-hal bermanfaat dan positif  dari lomba blog review film itu.

Bagi pembaca artikel lomba blog KOMiK, mereka memperoleh sejumlah informasi baru tentang film Indonesia dan juga film asing yang tak ditemui di media lainnya. Ini dapat kita lihat pada dua tema lomba yang pernah diadakan KOMiK yaitu 'Sejarah dan perjuangan bangsa dalam bingkai sinema' (2017) dan 'Perempuan dan sinema' (2022) yang bekerjasama dengan komunitas lainnya di Kompasiana yang berfokus pada Kompasianer perempuan yaitu Ladiesiana.

Artikel blog ulasan film yang terkumpul dari kedua lomba tersebut ternyata benar-benar patut diacungi jempol secara kualitas maupun kuantitas. Kita dapat mengetahui sejarah film hitam putih di Indonesia yang bahkan telah diproduksi dengan akting meyakinkan  saat Indonesia baru merdeka kurang dari 10 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun