Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apakah Kurikulum Merdeka Tepat? Inilah Pengalaman Guru Les Privat

1 April 2023   17:55 Diperbarui: 4 April 2023   07:08 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran daring atau jarak jauh saat pandemi memang lebih bersifat darurat (Ilustrasi 2: Dokumentasi Pribadi/Dokpri)

Murid privat saya yang duduk di SMU mengaku lebih memahami  tata bahasa (Grammar) dalam Bahasa Inggris setelah mendapat proyek mengulas berita seputar COVID-19 di Indonesia sambil dikaitkan dengan kasus COVID-19 yang pernah diketahuinya langsung di sekitarnya dan lalu menyajikannya (presentasi) di depan kelas. 

Saat membahas tugas review tersebut bersama saya, siswi kelas X itu berkomentar, "Miss Nisa, belajar bahasa tuh memang lebih efektif dengan praktek daripada cuma dihafal. Kita bakal lupa deh kalau jarang dipakai!"

Saya perhatikan, para murid les privat yang saya ajar seminggu sekali tersebut, baik di SD, SMP, hingga SMU lebih menikmati serta memahami pola belajar yang dekat dengan keseharian mereka sembari mempelajari peristiwa terbaru yang terjadi di Indonesia dan juga negara lainnya. 

Pendidikan tak hanya mencerdaskan otak, namun juga meningkatkan akhlak (Ilustrasi 7: YouTube Kemendikbud RI) 
Pendidikan tak hanya mencerdaskan otak, namun juga meningkatkan akhlak (Ilustrasi 7: YouTube Kemendikbud RI) 
Kutipan visioner dari John Dewey (1859-1952), seorang psikolog dan pendidik dari Amerika Serikat dalam tulisannya 'My Pedagogic Creed' di tahun 1897 yaitu: "Saya percaya akan pendidikan itu adalah kehidupan dan bukannya persiapan untuk hidup," semakin sesuai dengan urgensi penerapan kurikulum yang dinamis dan fleksibel di Indonesia.

Orang tua lebih sadar potensi anak

Era dunia masa depan yang penuh dengan VUCA (Volatility/volatilitas, Uncertainty/ketidakpastian, Complexity/kompleksitas, dan Ambiguity/ambiguitas) pastinya menuntut pembelajar sekaligus pengajar yang adaptif serta inovatif terhadap setiap tantangan masa depan, tak terkecuali di bidang pendidikan. 

Istilah VUCA world ini dipopulerkan Warren Bennis dan Burt Nanus, dua orang ahli bisnis dan pakar kepemimpinan dari Amerika pada tahun 1987 atau 90 tahun setelah Dewey menuliskan kalimat bijaknya dalam My Pedagogic Creed bahwa "pendidikan itu sejatinya adalah kehidupan (anak) itu sendiri yang sesuai dengan minat tiap individu."

Itulah sebabnya, peniadaan jurusan IPA dan IPS di SMU dengan adanya Kurikulum Merdeka tersebut dapat membuat murid les privat saya di SMU (sedikit) lega karena orang tuanya kini lebih memahami potensinya. 

Awalnya, ayahnya ingin dirinya menjadi dokter karena nilai Biologinya bagus, sedangkan sang ibu mengarahkan dirinya (yang hobi mengakses online games di saat luang) agar menjadi  diplomat karena nilai Bahasa Inggrisnya rutin di atas angka 9 sejak masih di SD.

Pemilihan karir masa depan sesuai minat siswa dapat dilatih sejak dini (Ilustrasi 8: Dokpri)
Pemilihan karir masa depan sesuai minat siswa dapat dilatih sejak dini (Ilustrasi 8: Dokpri)
"Saya tertarik kuliah Teknologi Informasi plus Biologi. Pingin banget bisa buat online games tentang IPA, terutama contohnya sehari-hari supaya belajar sains tuh lebih fun," urainya. Web Developer dan Software Development Engineer adalah dua alternatif profesi di bidang IT yang saya sarankan ketika fans Blackpink itu bertanya.

Di era kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) saat ini, guru bersama  murid perlu terus meng-update serta meng-upgrade skill IT yang ada. Maka, Platform Merdeka Mengajar hadir agar guru dapat terus Mengajar, Belajar, dan Berkarya dari manapun dan kapanpun di zaman ketika arus informasi kini mengalir dengan  sekali klik dalam hitungan menit.Sebagai guru les privat, saya pun semakin menyadari bahwa belajar dan mengajar itu (selalu) berbentuk proses dua arah yang saling melengkapi, baik di lingkungan formal sekolah maupun di rumah serta lingkungan masyarakat. Tiap kita sejatinya adalah pembelajar mulai dari masih dalam buaian hingga kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun