Akhir dan awal tahun di Indonesia identik dengan musim hujan. Bagi para anak bulu (anabul) seperti halnya kucing dan anjing, musim hujan juga berarti periode rawan penyakit bagi anabul di rumah.
Flu dan batuk adalah dua penyakit terbanyak yang sering menghinggapi anabul. Obatnya dapat diperoleh dari hasil periksa ke dokter hewan jika sudah parah maupun dibeli via apotik jika gejala penyakitnya anabul masih ringan.
Selain klinik dokter hewan swasta, kita juga dapat mengobati anabul ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang terdekat dari rumah. Ini mirip dengan Puskesmas untuk manusia, namun pasiennya adalah hewan-hewan.
Puskeswan itu gratis dan orang tua anabul cukup menunjukkan KTP asli untuk bukti resmi telah tercatat sebagai warga di kota maupun kabupaten tersebut. Kita dapat mendaftar H-1 via online atau datang langsung ke Puskeswan sesuai kuota yang tersedia hari itu.
Lalu, apa saja jenis pengobatan yang anabul kita dapat terima di sana? Inilah infonya sesuai pengalaman berobat kucing saya di Puskeswan Kota Tangerang Banten selama ini. Semoga bermanfaat ya.
1. Berobat gratis: suntik jamur/scabies, radang, flu
Pertama kali saya ke Puskeswan yaitu saat membawa kucing jantan di rumah yang terkena flu sekitar 4 bulan lalu. Setelah mendaftar via Google Docs yang tautannya tersedia di Instagram Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang, esoknya saya ke Puskeswan yang berjarak sekitar 1/2 jam dari rumah.
Kucing saya memperoleh antrian no 3 sehingga saya mengobrol dulu dengan sesama pasien. Ada bapak yang membawa kucing rasnya untuk suntik jamur untuk ketiga kalinya.Â
"Untuk obat, kita memang harus beli sendiri ke apotek karena dokter hewan di Puskeswan ini hanya meresepkan obat," ujarnya.
Di Puskeswan Kota Tangerang, per hari kuotanya yaitu 20 ekor anabul dengan pendaftar online dan offline masing-masing 10 ekor. Saat anabul kita penyakitnya masih ringan dan kasusnya belum terlalu parah, Puskeswan dapat kita tuju.
Puskeswan memang lebih difokuskan untuk pertolongan pertama pada anabul. Jika sudah gawat atau parah, maka anabul akan dirujuk ke klinik hewan swasta yang lebih lengkap fasilitasnya.
2. Vaksin rabies gratis
Selain berobat gratis untuk penyakit ringan, vaksin rabies gratis juga tersedia di Puskeswan yang dapat digunakan untuk antara lain kucing, anjing, dan monyet. Namun, vaksin rabies gratis ini tidak tersedia sepanjang waktu di Puskeswan.
Vaksin rabies gratis ini umumnya diadakan sebulan sekali dan ada kuotanya. Info pendaftarannya di Puskeswan dapat kita akses di media sosial.
Syarat untuk seekor anabul dapat divaksinasi yaitu dalam keadaan sehat dan tidak setelah menjalani operasi apapun, termasuk bukan pasca dikebiri. Kucing betina saya sempat batal divaksinasi rabies di Puskeswan akhir tahun 2022 lalu karena badannya demam di hari-H.
Apapun jenis biaya vaksinnya, gratis ataupun berbayar, anabul jelas harus dalam keadaan sehat sebagai syarat utamanya. Dokter hewan pasti akan memeriksa terlebih dahulu kondisi badan setiap hewan sebelum divaksinasi.
3. Steril/kebiri kucing jantan
Setipe dengan vaksin rabies gratis, Puskeswan juga secara berkala mengadakan program steril gratis untuk kucing jantan. Ini karena prosedur operasinya lebih mudah (dan murah) untuk kucing jantan daripada steril pada kucing betina.
Kebiri gratis kucing jantan ini juga ada kuotanya dan pendaftaran secara online yang informasinya dapat diakses via akun media sosial Puskeswan. Kucing jantan pun harus dalam kondisi sehat ketika akan dikebiri dan usianya minimal 8 bulan atau sudah terlihat kedua bola testisnya di bawah ekor.
Setelah kucing jantan dikebiri, Puskeswan memang tidak melayani rawat inap pasca operasi seperti halnya di klinik hewan swasta.
Namun, pemilik anabul dapat menaruh kucing di kandang dulu selama 1-2 hari setelah steril agar jahitan bekas operasi dapat segera kering sehingga membuat kucing nyaman saat aktif kembali.
Bagi kucing jalanan maupun peliharaan, steril sama-sama bermanfaatnya yaitu untuk mengurangi kasus overpopulasi yang membuat banyak anak kucing terlantar karena dibuang pemiliknya yang sudah kewalahan. Kucing jantan yang sudah dikebiri juga akan mengurangi jumlah kehamilan kucing betina yang tak dikehendaki.
Saat kita telah berkomitmen untuk memelihara anabul di rumah, pastikan bahwa selain (teratur) memberi mereka makan setiap hari, kesehatan anabul juga harus diprioritaskan.
Maka itulah, selain klinik hewan swasta yang sesuai dengan tebal tipisnya dompet kita, Puskeswan dapat menjadi tempat berobat yang hemat bagi anabul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H