Hal tersebut secara (tak) langsung menciptakan personal branding, bahwa seseorang berjiwa sosial dan peduli sekitar.Â
Terlebih lagi jika relawan tersebut rutin memasang sederet foto terbaru saat menjalani aksi relawan (volunteering) baik di dalam maupun luar negeri.
Koleksi foto sebagai relawan di media sosial itu jelas bukan tanpa tujuan. Bagi pemburu beasiswa ke luar negeri, kegiatan relawan akan sangat mendongkrak nilainya di depan komite seleksi beasiswa.
Saat ini juga sudah mulai banyak perusahaan yang mencermati akun media sosial (calon) karyawan mereka.Â
Para tim HRD/SDM suatu kantor jelas lebih senang plus tenang dengan menerima karyawan yang punya rasa kepedulian dengan menjadi relawan daripada yang hobinya keluyuran tak karuan, setuju?
Peluang beasiswa dan lowongan kerja semakin terbuka lebar adalah contoh manfaat secara profesional dengan populer sebagai relawan.Â
Secara personal, calon mertua juga akan semakin yakin lho dengan calon menantu yang berjiwa sosial karena berarti relawan tersebut dapat luwes berbaur dengan anggota keluarga barunya kelak.
Eh, tapi bukan berarti populer sebagai relawan itu motifnya sebatas keuntungan materi maupun pribadi. Banyak juga kok yang berniat untuk promosi kegiatan relawan agar semakin banyak yang tertarik untuk ikut bergabung menjadi relawan setelah melihat foto-foto unik sebagai relawan di media sosial.
Keuangan
Lho, bagaimana mungkin kerja relawan yang sukarela ini malah memiliki keuangan sebagai alasannya?Â