Tahun Baru identik dengan resolusi. Semangat baru jelas membuat seseorang terpacu untuk melakukan hal bermutu.
Umumnya, resolusi yang kita buat itu berkisar seputar urusan personal dan profesional. Nah, pernahkah terpikir untuk memiliki resolusi tahun baru yang sekaligus membuat Bumi ini tetap lestari?
Bagi (kebanyakan) orang, urusan pelestarian alam itu masih dianggap kerjanya aktivis lingkungan. Padahal, sejatinya setiap individu adalah aktivis lingkungan karena kita tinggal di satu Planet Bumi yang sama.
Pengalaman saya selama ini membuktikan bahwa langkah (sekecil) apapun dalam menjaga alam ternyata memberi kontribusi penting. Contoh sederhananya yaitu pemakaian sikat gigi bambu.
Pastinya, saya turut mengurangi jumlah sampah dari sikat gigi berbahan plastik yang saat ini masih merajai pasaran. Bayangkan jika setiap orang di dunia dapat mengurangi satu sampah plastik setiap harinya, mantap banget tuh!
Jadi mulai dari bulan pertama di tahun 2022, yuk mari kita jalani resolusi yang mendukung kelestarian Bumi. Kita dapat memulainya dari hal-hal kecil yang rutin per hari.
Berikut ini adalah lima hal tindakan yang bisa kita lakukan untuk menjalani tahun 2022 ini dengan lebih menyayangi Bumi. Percaya deh, dampaknya luar biasa meskipun aksi kita itu sederhana.
1. Mengurangi Sampah
Saat bicara sampah, ingin menjerit ya rasanya? Tambah buat kesel deh saat ada yang peduli sampah, eh masih banyak juga yang asal buang sampah di mana-mana.
Kuncinya sampah bisa berkurang adalah "kesadaran diri." Setiap kita harus menyadari bahwa gunung sampah itu berasal dari kumpulan sampah per individu per hari.
Salah satu metode efektif untuk mengurangi sampah yaitu dengan membawa tas kain atau tempat dari rumah saat berbelanja. Cara tersebut dapat meminimalisasi jumlah kantong plastik belanja.
Sampah lainnya yang harus dikurangi sesering mungkin yaitu sampah makanan (food waste). Ambil secukupnya dan silakan tambah jika rasanya sesuai selera.
2. Hidup Minimalis
Gaya hidup minimalis memang sedang naik daun belakangan ini. Tujuan utamanya yaitu jumlah sampah seminim mungkin, bahkan hingga nol (zero waste lifestyle).
Tapi, tantangan hidup minimalis ini memang gampang-gampang susah (atau susah-susah gampang?). Saya pribadi merasakan bahwa menambah jumlah barang itu (jauh) lebih mudah daripada menguranginya.
Ternyata secara psikologis, seseorang itu memang akan merasa senang saat mendapatkan sesuatu daripada kehilangannya. Tak heran, salah satu taktik promosi marketing yaitu 'beli 2 gratis 1 (buy 1 get 2)' itu efektif.
Namun, kita harus ingat kembali bahwa menumpuk barang itu sama saja dengan menumpuk (calon) sampah.
Jadi, barang tersebut lebih baik tidak dibeli dari awal atau disumbangkan saja jika memang hanya ditumpuk.
3. Rutin Olahraga
Kenapa rutin olahraga itu membuat seseorang lebih peduli Bumi? Bagi Anda yang hobi berolahraga di alam, pasti lebih senang kan saat udara di sekitar segar dengan pemandangan asri.
Rajin berolahraga juga membuat tubuh kita lebih peka terhadap perubahan kualitas udara. Walaupun saya lebih sering berolahraga di dalam ruangan, saya kini semakin cepat merasakan perbedaan antara udara segar dengan udara penuh polusi.
Efeknya, saya pun jadi lebih semangat untuk berdonasi dalam program adopsi bibit pohon. Tujuannya tentu saja agar pohon tersebut dapat menyejukkan udara dengan menangkap emisi karbon.
Ketika kita sering berolahraga, gaya hidup pun akan cenderung lebih sehat, termasuk dengan mengurangi sampah makanan karena kita lebih selektif saat memilihnya.
 Jadi pilihannya yaitu mengonsumsi menu sehat atau alami sehingga tidak akan tergoda mencoba selain keduanya yang nantinya malah tidak dimakan.
4. Hemat Energi
Energi di sini tidak sebatas listrik ya. Hemat air juga termasuk tindakan yang peduli Bumi lho.
Hal ini tambah terasa dampaknya saat air di rumah berasal dari mesin listrik. Kalau boros air, itu sama saja kan dengan boros listrik plus boros uang juga, waduh!
Maka itulah, saya kerap menampung air hujan untuk membersihkan halaman dan kendaraan. Lumayan banget iritnya karena bisa mengurangi pemakaian air sekaligus listrik.
Tahun ini, harapannya yaitu bisa memasang panel surya di rumah. Investasi awalnya memang (cukup) besar, namun lebih hemat untuk efek kualitas kesehatan plus lingkungan di masa depan.
5. Makan Bergizi
Pola makan nabati (plant-based diet) belakangan ini semakin digaungkan untuk mengurangi pencemaran. Hal ini karena industri peternakan, khususnya daging, turut menyumbang jumlah gas karbon yang menyebabkan pemanasan Bumi.
Sejak awal tahun 2021, saya memilih untuk menjalani Pescetarian/Pescatarian diet. Ikan menjadi sumber protein saya selain telur tanpa mengonsumsi lagi sajian berupa olahan daging merah (hewan berkaki empat) dan daging putih (hewan berkaki dua).
Awalnya memang lumayan sulit karena beberapa makanan favorit saya ada yang berbahan baku daging merah maupun putih. Namun, setelah mencicipi langsung kelezatan olahan ikan laut ataupun air tawar, ikan pun rutin menjadi menu favorit saya.
Tahun 2022 ini, saya mengikuti kegiatan tantangan berupa one vegan meal a day selama sebulan yang dikenal di seluruh dunia sebagai program Veganuary. Pastinya konsumsi serat buah dan sayur saya selama bulan Januari 2022 ini akan meningkat pesat.
Tahun pastinya terus berganti. Namun, resolusi untuk terus merawat Bumi tentunya harus selalu dijalani sepenuh hati setiap hari. Salam lestari selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H