Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi resiko para karyawan tertular COVID-19 di luar rumah. Â Karyawan tersebut tetap dapat produktif bekerja dari kediaman masing-masing.
Kebijakan work from home ini juga sangat menguntungkan bagi pekerja yang mengalami disabilitas. Â Rendahnya mobilitas tak mendukung mereka bekerja di luar rumah.
Padahal, banyak penyandang disabilitas yang kecerdasan dan keterampilannya setara orang normal. Â Mereka sangat layak untuk diberikan kesempatan bekerja yang sama luasnya.
Selain kesehatan fisik, karakter pribadi karyawan juga harus diperhatikan. Staf introvert cenderung akan lebih cocok bekerja dari rumah daripada rekannya yang ekstrovert.
2. Jenis dan Tujuan Perusahaan
Perusahaan harus jeli dalam menerapkan pola kerja di era New Normal. Â Staf industri jasa dan pelayanan seperti retail dan pariwisata pastinya tak bisa 100% bekerja dari rumah.
Solusinya, mereka lebih realistis dalam menentukan target keuntungan perusahaan sambil konsisten menaati prokes. Â Hal yang memang berat namun bisa dikelola secara tepat.
Alternatifnya antara lain mengurangi biaya seperti bekerjasama dengan komunitas lokal untuk pasokan bahan pangan. Â Tindakan tersebut ramah lingkungan dan juga sosial.
Perusahaan yang memiliki pola kerja gabungan (hybrid) dari rumah dan kantor pun harus memiliki prosedur yang jelas dan sistematis. Â Ini mencakup tugas kerja dan insentif.
Saat ini, produktifitas kerja tak lagi semata dinilai dari jam kerja. Â Hasil kerja yang nyata, baik bekerja dari kantor maupun rumah, adalah tujuan utama di era New Normal. Â Â