Satu waktu selama Ramadan, keluarga kami membeli ubi ungu. Rencana awalnya sih mau dimasak jadi kolak biji salak warna ungu.
Eh, ternyata ubi ungu itu sudah banyak yang berlubang kulitnya. Masih tetap bisa dimasak, tapi kurang banyak daging ubinya karena bagian yang berlubang itu tak layak untuk diolah.
Namun, kalau ubi ungunya dibuang semua, kan sayang karena masih ada bagian yang tak berlubang. Setelah browsing resep di internet, pancake ubi ungu jadi pilihan olahan yang realistis.
Kebetulan pula, ada pisang yang sudah sangat matang dan lembek. Keduanya pun disatukan sebagai bahan pancake sehingga tak harus ditambah tepung lagi.
Pancake pisang plus ubi ungu itu pun habis dalam waktu kurang dari setengah jam saat berbuka puasa. Cukup ditambahkan madu sebagai topping pancake, rasanya maknyuus deh pokoknya, mantap!
Untuk buah-buahan dan sayur-sayuran yang tergolong the ugly food, mereka bisa dibuat smoothie atau jus lho. Diolah sebagai rujak, asinan, manisan, dan salad pun sama lezatnya sekalipun bentuknya buruk rupa.
Bagi yang masih punya sisa-sisa cake atau kue kering lebaran kemarin, jangan main asal buang aja ya agar rumah dan lingkungan bebas sampah makanan.Â
Silakan lho diolah menjadi puding dengan cara dihaluskan sebagai serpihan lalu ditaruh di dasar cetakan puding sambil diaduk rata bersama cairan puding.
2. Disalurkan ke yang membutuhkan
Ciri khas the ugly food yang paling nyata yaitu harganya murah. Keluarga kami pernah membeli 2.5 kg jeruk seharga Rp 12.000 saja di tukang buah.
Itu karena jeruknya sudah penyok di sana-sini dan kulitnya pun sama sekali tak mulus. Saya ingat betul, karung jeruk yang buruk rupa itu tak lagi disimpan di depan bagian kios buah.
Saya menduga, jeruk itu akan dibuang jika tidak ada yang membelinya. Padahal saat dikonsumsi, rasanya manis semua.