Kepraktisan menjadi tolok ukur utama saat memilih WA daripada aplikasi video call lainnya. Adanya grup WA keluarga besar juga membuat komunikasi dan silaturahmi via WA sejak pandemi semakin intensif.
Namun, tak ada gading yang tak retak. Kualitas sinyal jaringan provider IT sangat mempengaruhi kelancaran kami sekeluarga selama memakai WA video call.
Saat video call tak lancar, kami pun segera beralih ke audio recording via WA. Memang tak sekomunikatif video call, tapi setidaknya maksud hati saat berkomunikasi selama silaturahmi sudah jelas tersampaikan.
Lokal
Pandemi memang membatasi ruang gerak kita, termasuk untuk urusan silaturahmi. Bepergian ke luar kota pun kini tak lagi bebas.
Saat anggota keluarga yang tinggal di luar kota kami kunjungi dengan silaturahmi virtual, maka keluarga dalam kota yang sama masih kami bisa datangi. Â Hal ini terutama berlaku untuk keluarga yang tinggal di Jabodetabek.
Tapi, itu pun kami tetap memperhatikan status zona daerah masing-masing. Kami yang berlokasi di Tangerang pernah batal ke rumah saudara di Bekasi karena mereka khawatir dengan daerahnya yang termasuk zona merah pada Idul Fitri 2020 lalu.
Sesama warga Tangerang pun bisa terhambat silaturahminya karena urusan status zona ini. Paman dan bibi dari Kabupaten Tangerang pernah urung ke rumah keluarga kami di Kota Tangerang karena daerah mereka juga masuk zona merah saat Lebaran tahun lalu.
Saudara lainnya di Bandung dan Garut pun tahun 2021 ini terpaksa tak saling mengunjungi meskipun sama-sama di Jawa Barat karena masih adanya pandemi pada Lebaran tahun ini. Mereka khawatir diminta putar balik mobilnya jika nekad pergi.
Jika sudah tahu resiko dan konsekuensinya, silaturahmi virtual kembali jadi alternatif terakhir. Meskipun lokasinya berdekatan, bukan berarti kita bisa datang begitu saja pada masa pandemi ini.
Minimal