Maka itulah, jika tak cermat dan tepat dalam mengatur keuangan, generasi sandwich tersebut tak ayal akan terjebak antara latte factor di masa kini dan persiapan dana masa depan.
Saat terus-menerus menjalani hidup dengan latte factor yang maksimal, mungkinkah seseorang bisa memiliki aset dan kekayaan yang optimal?
Jawabannya, tentu saja bisa dengan hadirnya Danamon Optimal. Layanan terbaru dari Bank Danamon ini mampu menjembatani antara kebutuhan dan keinginan seseorang dengan keuangan yang terkendali.Â
Senin 20 Juli 2020 lalu, Bank Danamon mengadakan virtual press conference yang mengupas sejumlah fitur dalam layanan Danamon Optimal.
Webinar tentang Danamon Optimal tersebut dipandu oleh Moderator sekaligus MC yaitu Tommy Halim (Consumer Segmentation Head, Bank Danamon).  Narasumber yang mengisi acara pada pukul 16.00 – 17.00 tersebut antara lain Michellina Triwardhany (Vice President Director, Bank Danamon), Lanny Hendra (Consumer Business Head, Bank Danamon), Meliani Chandra Biantoro (Customer Value Proposition Specialist, Bank Danamon), dan blogger plus influencer, Sheggario.
Dikemas dalam bentuk talkshow, webinar Danamon mengenai Danamon Optimal itu memberikan pencerahan mengenai pengaturan keuangan yang optimal.
Sheggario memaparkan fakta bahwa banyak generasi muda di Asia, termasuk di Indonesia, yang masih tinggal bersama orangtuanya. Â Mereka bukan hanya yang bekerja dan berstatus lajang, namun juga yang sudah berkeluarga. Biasanya mereka belum mampu memiliki rumah sendiri.Â
Untuk menghemat biaya mengontrak rumah, mereka tinggal bersama orangtua yang sudah pensiun. Otomatis, biaya hidup sehari-hari ditanggung oleh sang anak dan menantu yang masih produktif bekerja.Â
Di luar rumah, generasi sandwich itu juga tak ingin ketinggalan tren kekinian (Fear of Missing Out/FoMo) semisal gadget, wisata kuliner, travelling, film, dan fashion.Â
Kalau sudah begitu, kapan bisa beli rumah sendiri plus memiliki dana pensiun yang optimal? Apakah dual-income dari sepasang suami-isteri sudah mencukupi?