Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Ketika Smart Farming Indonesia Sampai ke Eropa

22 Mei 2019   23:09 Diperbarui: 22 Mei 2019   23:27 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perubahan iklim termasuk tantangan dalam Smart Farming yang berpotensi pada gagalnya hasil panen (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)

Lalu, bagaimana jadinya ketika jumlah petani (muda) minim?  Terobosan Smart Farming dapat menjadi solusinya.  Bukan sekedar smart, namun juga dapat berkembang sebagai TOP (Teamwork, Open-source, & Professional) Smart Farming.  Berikut ini penjelasan lengkapnya. 

Aplikasi Kalender Tanam Terpadu dari Balitbangtan Kementan menjadi solusi untuk ketidakpastian perubahan iklim yang sering dihadapi petani (Dokumen Pribadi)
Aplikasi Kalender Tanam Terpadu dari Balitbangtan Kementan menjadi solusi untuk ketidakpastian perubahan iklim yang sering dihadapi petani (Dokumen Pribadi)
Teamwork Mendorong Inovasi Smart Farming yang Tepat Guna

Bagi masyarakat umum, termasuk mahasiswa saya. teknologi pertanian masih identik dengan alat-alat pertanian (alsintan) semisal traktor.  Padahal, inti dari pertanian cerdas (Smart Farming) adalah pemanfaatan IoT (Internet of Things) untuk pertanian yang efisien dan efektif.

Satu waktu, seorang mahasiswa saya cuti kuliah setahun karena kurang biaya.  Orang tuanya gagal panen padi di desa di Sleman Yogya.  Penyebabnya yaitu musim kemarau berkepanjangan yang menghambat irigasi sawah.  Saat itu, memang belum ada aplikasi KATAM.

Masyarakat Indonesia patut mengapresiasi kerja nyata Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk terwujudnya Smart Farming.  Di bawah komando Mentan Amran Sulaiman, Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) telah memiliki beberapa capaian penting, termasuk KATAM.

Media TV dapat berperan penting dalam menyebarluaskan pemanfaatan Smart Farming di Indonesia (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)
Media TV dapat berperan penting dalam menyebarluaskan pemanfaatan Smart Farming di Indonesia (Dokumen Pribadi/Lokasi: Museum Pertanian Bogor)
KATAM (Kalender Tanam Terpadu) adalah aplikasi gratis Balitbangtan.  Sistem KATAM memberikan informasi seperti prediksi iklim dan musim (potensi banjir dan kekeringan), awal tanam, dosis pupuk, luas tanam potensial, dan lainya.  Resiko gagal panen pun bisa dihindari.           

Iklim jelas berperan penting dalam pertanian.  Setiap daerah memiliki pola iklim yang berbeda-beda.  Di Indonesia, luasnya daerah dan perbedaan geografis dari Sabang sampai Merauke membuat setiap lahan pertanian memerlukan data iklim yang selalu aktual dan akurat.

 Petani di Kolombia dapat terhindar dari kerugian sebesar 3 Juta Dolar untuk biaya pupuk dan bibit karena menunda masa tanam.  Saran tersebut diberikan Kementan Kolombia bersama International Center for Tropical Agriculture setelah mendapat data perubahan iklim di tahun 2014.    

Web SIPETANI dari Kementan menyediakan data terbaru pertnaian yang bisa diunduh siapapun (Dokumen Pribadi)
Web SIPETANI dari Kementan menyediakan data terbaru pertnaian yang bisa diunduh siapapun (Dokumen Pribadi)
Selain aplikasi KATAM, seorang guru besar FMIPA IPB, Prof.  Handoko telah mengembangkan permodelan simulasi peta sawah di Jawa berdasarkan data satelit.  Fungsinya untuk menentukan waktu tanam padi yang tepat dan daerah yang cocok untuk menanamnya.

Kerjasama antar sektor dalam Smart Farming sangat berpotensi untuk mendongkrak hasil panen regional dan nasional.  Maka itulah, kerja tim antar instansi pemerintah dengan perusahaan swasta dan universitas, mutlak dihadirkan demi suksesnya Smart Farming di Indonesia.

Open-source agar Produktivitas Smart Farming Semakin Tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun