Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Gunung di Papua hingga Terbang ke Seluruh Indonesia

22 November 2018   19:22 Diperbarui: 22 November 2018   20:00 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak tahun 1996 hingga akhir tahun 2017, PTFI telah memberikan sebanyak 10.145 beasiswa.

Beasiswa ini berfokus pada para anak dan pemuda dari jenjang pendidikan SMP hingga Perguruan Tinggi.  Lokasi pendidikan penerima beasiswa PTFI tidak hanya di Papua, namun juga di Jawa, Sulawesi, hingga luar negeri seperti Amerika, Darwin - Australia, Cina (Republik Rakyat Tiongkok), Filipina, dan Aachen - Jerman.

Sampai tahun 2017, peserta beasiswa aktif dari PTFI yang dikelola bersama LPMAK sebanyak 662 siswa dan 91 orang telah menyelesaikan pendidikan di 3 jenjang pendidikan (SMP, SMA, dan PT).  PTFI dan LPMAK juga memberikan Dana Bantuan Akhir (DBTA) kepada 37 orang mahasiswa tingkat D3 dan S1 serta 8 orang mahasiswa S2.

Penerimaan beasiswa dilakukan secara terbuka dan bekerjasama dengan institusi mitra serta diprioritaskan bagi anak-anak Kamoro, Amungme, dan 5 kerabat suku (Dani, Damal, Moni, Mee, dan Nduga).

Setelah lulus seleksi beasiswa, penerima beasiswa mengikuti program Matrikulasi. Program tersebut bertujuan untuk penyesuaian pendidikan di lembaga studi baru dan pengenalan budaya serta karakteristik masyarakat pada daerah kota studi tujuan.

 Salah seorang penerima beasiswa PTFI yang hadir di FIFEST 2018, Apriton Komangal, menceritakan pengalamannya menerima beasiswa sejak SMA hingga kini berkuliah di sekolah penerbangan. Apriton berasal dari dataran tinggi di Timika.

Apriton Komangal, calon pilot dari dataran tinggi di Timika yang telah menerima beasiswa dari PT Freeport Indonesia sejak SMA hingga sekolah penerbangannya saat ini (Dokpri)
Apriton Komangal, calon pilot dari dataran tinggi di Timika yang telah menerima beasiswa dari PT Freeport Indonesia sejak SMA hingga sekolah penerbangannya saat ini (Dokpri)
Menurut penuturan Apriton, saat memasuki SMU, dia mendengar adanya program beasiswa dari PTFI. Maka, Apriton pun memberanikan dirinya untuk mendaftarkan diri dan mengikuti serangkaian tes yaitu mulai seleksi administrasi, tes tulis, wawancara, tes kesehatan, hingga dinyatakan berhak menerima beasiswa.

Lulus SMU, Apriton yang sejak kecil bercita-cita menjadi seorang pilot ini pun kembali mengikuti proses seleksi beasiswa untuk memasuki sekolah penerbangan. Kali ini, dirinya berhasil meraih beasiswa lagi dan pergi ke Semarang lalu ke Cipanas -- Jawa Barat untuk menjalani pendidikan sebagai calon pilot komersil.

Apriton pun berpesan kepada adik-adik kelasnya di Papua untuk terus giat belajar dan bekerja keras, khususnya penerima beasiswa PTFI. Adanya beasiswa membuat para siswa bisa fokus belajar maupun kuliah tanpa dipusingkan urusan biaya.

 "Saya ingin ke depannya semakin banyak pilot, dokter, dan guru dari penduduk asli sebab sejak kecil mereka memahami kondisi penduduk di pedalaman di Papua," harap Apriton. FTPI pun telah membangun Bandara Tsinga dan Aroanok di sekitar Gunung Jayawijaya. Semoga harapan Apriton akan menjadi kenyataan di masa depan.

Untuk meningkatkan keterampilan kerja para generasi muda Papua, PT Freeport Indonesia telah mendirikan Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) sejak tahun 2003 (Dokpri)
Untuk meningkatkan keterampilan kerja para generasi muda Papua, PT Freeport Indonesia telah mendirikan Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) sejak tahun 2003 (Dokpri)
Institut Pertambangan untuk Peningkatan Keahlian  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun