1. Don't: Sok tahu saat traveling
Do: Berkomunikasi dengan petugas resmi atau tour guide lokal
Ini pengalaman saya saat tubing (duduk mengapung di atas air pada ban ukuran raksasa) di Gua Pindul dan Sungai Oya Yogya pada November 2014. Para tour guide dari awal di sana sudah mengingatkan: "Kalau pengunjung perlu sesuatu atau ada apa-apa, langsung disampaikan saja ke petugas secepat mungkin supaya lebih aman."Â
Para pemandu dan petugas di tempat wisata itu sudah mengenal baik lokasi wisata tempatnya bertugas. Makanya pelancong harus senantiasa berkoordinasi dengan mereka agar kedatangan traveler diketahui pasti oleh petugas di sana. Yup! Malu bertanya saat wisata, bukan hanya sesat di jalan, tapi nyawa bisa jadi taruhan. Â Â
Do: Lihat dulu situasi dan kondisi serta peraturan yang berlaku
Saya sempat kecewa saat mengetahui Museum Seni Rupa dan Keramik di Kota Tua Jakarta melarang pengunjungnya memotret koleksi lukisan dan seni rupa di sana. Namun, saya pantang menyerah begitu saja. Setelah 'merayu' (dengan wajah setengah memelas hehehe...) bapak-bapak petugas di pintu masuk, akhirnya saya diizinkan juga untuk memotret dengan kamera saku, yes!
Namun, jika petugas di lokasi wisata tetap tidak mengizinkan kita memotret obyek wisata di sana, jangan sampai memaksa. Bagi pengunjung Kampung Suku Baduy Dalam yang masih memegang teguh adat-istiadat, alat elektronik tidak boleh dipakai di sana karena dianggap mengganggu roh para leluhur.Â
Kalau tetap ingin memotret, silakan mengabadikan keindahan Kampung Suku Baduy Luar -- mereka sudah terbuka dengan kemajuan dari dunia luar - dari sudut yang belum banyak dipotret traveler lainnya agar keindahan Kampung Suku Baduy Luar semakin mendunia.
3. Don't: Memaksakan diri (terutama untuk wisata alam)
Do: Persiapan fisik sebelum traveling