Selain untuk masuk angin selama di jalan, berdasarkan pengalaman saya, Tolak Angin juga ternyata berkhasiat untuk mengatasi diare lho. Selain mengonsumsi Tolak Angin sesuai dosis anjuran, berikut ini 3 (tiga) cara mengatasi diare yang aman untuk dipraktekkan saat bepergian.
Diare yang menyerang saat di jalan seringnya berasal dari kasus keracunan makanan (food poisoning) akibat kontaminasi bakteri dan virus ke bahan pangan. Saat masuk ke dalam perut bersama makanan (termasuk minuman), bakteri dan virus pun menempel ke saluran pencernaan.
Bahan pangan yang tinggi kandungan protein hewani seperti halnya ayam, daging, ikan (seafood), susu memang lebih tinggi kandungan gizinya. Â Namun, jika kurang higienis mengolahnya, bakteri akan lebih mudah untuk berkembang, bahkan setelah dimasak sekalipun.
Maka itulah, kini saat bepergian, saya pun memilih 'cari aman' dengan memakan sayur dan buah segar yang tinggi serat serta olahannya. Â Untuk sementara, pola makan saya mirip menu anak kecil yang ususnya belum sempurna untuk menyerap makanan (berat) ala orang dewasa.
Kalau pun harus mengonsumsi makanan padat yang kaya lemak dan protein, saya memilih menu yang baru dimasak ketika akan disajikan langsung. Â Kesegaran masakan olahan dalam suhu ruangan itu maksimal bertahan 3-4 jam. Â Setelah itu, proses pembusukan makanan dimulai.
Penderita diare beresiko tinggi mengalami kekurangan cairan (dehidrasi) karena berulangkali mengeluarkan cairan tubuh saat BAB. Â Mau diisi lagi perutnya pun jadi tak selera sebab selama mengalami diare, perut akan kram dan kejang sehingga tak nyaman untuk makan. Â Â Â
Bakteri Escherichia coli (E. coli) merupakan 'biang kerok' diare.  Sekalipun namanya 'indah', E. coli jenis Enterotoxigenic (ETEC) adalah penyebab utama diare.  Racun (toksik) yang dikeluarkan ETEC -- ke dalam saluran pencernaan - inilah yang membuat perut melilit tak karuan.
Air putih jelas menjadi penolong utama saat diare. Â Ketika sehat, seseorang (idealnya) meminum 2 liter air per hari. Â Nah, saat diare, konsumsi air putih itu bisa ditingkatkan hingga 2x lipatnya. Â Air putih tersebut dapat membantu untuk menetralisir kerja racun bakteri E. coli.
Akan tetapi, konsumsi air putih tentu saja tidak cukup. Diare yang menyerang selama bepergian memerlukan solusi yang praktis, mudah didapat, dan bisa dikonsumsi untuk seluruh anggota keluarga. Â Lebih baik lagi jika obat tersebut berbentuk cairan sehingga mudah ditelan.