Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Balita Diasuh dengan Bagus, Anak pun Akan Genius

22 Juli 2018   18:06 Diperbarui: 22 Juli 2018   18:22 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BJ Habibie dan para calon anak Indonesia GENIUS di masa depan bersama memegang minuman sehat (www.tribunnews.com)

 Segenap anak Indonesia di bulan Juli ini memiliki hari istimewa yang harus disambut dengan gembira.  Setiap tanggal 23 Juli, Indonesia memperingati "Hari Anak Nasional (HAN)". Perayaan puncak HAN pada 23 Juli 2018 berlokasi di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur.

Tema HAN tahun 2018 ini adalah "Anak Indonesia GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat)". Untuk menghasilkan anak-anak yang genius dalam suatu keluarga, pola  pengasuhan yang berkualitas menjadi kunci utama. Tentunya pengasuhan seorang anak dimulai sejak masih dalam kandungan, saat lahir dan semakin intensif ketika anak masih balita (sebelum memasuki sekolah).

Siapapun yang pernah mengasuh anak balita pasti menyadari, menjaga balita memang perlu kesabaran yang luar biasa.  Pengalaman saya dengan anak balita dari keluarga dan juga teman berulangkali membuat saya tersadar tentang pentingnya kesabaran ekstra saat bersama mereka.

Usia balita juga merupakan periode emas perkembangan seorang manusia, terutama ketika anak berusia 1 sampai 3 tahun.  Di usia itulah, perkembangan syaraf otak seorang balita sedang berkembang dengan luar biasa optimalnya.  Otak balita mirip spons atau busa yang dapat menyerap segala hal yang diajarkan kepadanya sehingga memudahkannya belajar bicara kepada orang lain di sekitarnya.

Anak yang sejak balita sudah memiliki pola komunikasi yang baik serta terbuka dengan orang tua dalam keluarganya akan tumbuh berkembang secara utuh, terutama kecerdasan emosionalnya.  Maka itulah, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA-RI) menyelenggarakan HAN 2018 ini dengan mendengarkan suara para anak Indonesia yang tergabung dalam "Forum Anak Nasional" dan menyertakan mereka sebagai pelaku utama puncak acara HAN atau bukan sebatas peserta seperti perayaan puncak HAN di tahun-tahun sebelumnya.     

Anak Indonesia yang GENIUS itu adalah generasi yang Gesit, berEmpati, beraNi, Unggul, dan Sehat (jabarnews.com)
Anak Indonesia yang GENIUS itu adalah generasi yang Gesit, berEmpati, beraNi, Unggul, dan Sehat (jabarnews.com)
Agar anak bisa menjadi GENIUS, baik para calon maupun yang sudah menjadi orang tua harus menyadari benar trik dan tips mengasuh para buah hati yang masih berusia balita.  Ilmu pengasuhan balita tersebut pastinya tidak hanya bermanfaat untuk para ayahbunda, namun juga harus dibagi untuk para pengasuh balita selain orang tua, seperti anggota keluarga besar, asisten rumah tangga, atau baby sitter. 

Maka inilah tiga tips sederhana dalam mengasuh anak balita.  Selamat membaca dan mempraktekkannya sehari-hari.  Semoga bermanfaat dan menginspirasi setiap orang tua dan keluarga yang memiliki balita.

1. Mengetahui tingkat tumbuh-kembang balita sesuai usianya

Setiap usia anak jelas memiliki karakteristik tumbuh-kembang yang unik.  Contohnya usia bayi hingga 1 tahun ditandai dengan pertumbuhan fisik yang pesat.  Lalu usia 2 hingga 3 tahun, anak balita sedang aktif secara fisik dan juga berkembang kemampuan bicaranya karena umumnya sudah lancar berjalan dan mulai bicara.  Di masa ini, balita sangat ideal dikenalkan dengan alam terbuka. 

Saat memasuki TK, usia 4 sampai 5 tahun, anak akan lebih kritis dan mengerti konsep berbagi dengan orang lain.  Pastinya, anak balita harus  selalu didampingi orang dewasa ketika berada di luar rumah agar dirinya dapat membedakan antara orang asing dan orang yang telah dikenalnya.

2. Memahami karakteristik pribadi setiap anak balita

Bahkan dari bayi pun, seorang anak sudah memiliki kecenderungan menjadi pribadi yang kalem dan tenang atau aktif dan periang.  Kunci pengasuhannya adalah menerima anak balita sesuai apa adanya mereka sambil mengoptimalkan kelebihannya.  Patut diingat, setiap anak memiliki karakter masing-masing yang unik, bahkan anak kembar identik sekalipun memiliki kepribadian yang khas. 

Anak balita pendiam dapat diajarkan bicara dengan membacakannya buku dan menggambar bersama.  Bagi anak energik, mengajarkannya bicara lebih efektif dengan cara mengajaknya menyanyi sambil menggerakkan badan agar lebih menyenangkan dan tidak terasa membosankan.  Orang tua juga sebaiknya tidak membanding-bandingkan anak karena perbedaan karakter bawaannya sejak lahir.

3. Menyikapi dengan hati-hati kesukaan dan pantangan anak balita

Ini penting diketahui agar anak balita tidak sampai terganggu kesehatannya.  Orang tua dan pengasuh balita idealnya membiasakan anak balita memakan gula alami seperti yang terdapat dalam buah serta bukannya diberi permen dan sebagainya.  Begitu pula dengan kebiasaan memakan sayur dengan cara mengolahnya menjadi hidangan yang lezat, seperti omelet (telur dadar) berisi sayuran.

Kebiasaan makan seseorang umumnya terbentuk sejak masih balita.  Ini karena indera perasa pada lidah seseorang memiliki sel-sel syaraf yang sangat sensitif dan berhubungan langsung dengan memori di otak.  Jika dari balita seorang anak memiliki kenangan indah saat mengonsumsi sayur dan buah, maka kenangan manis itu akan terus terkenang hingga dirinya lebih memilih pola makan bergizi saat dewasa.

Tahun 2018 ini, para anak Indonesia memiliki peran utama dalam acara perayaan puncak Hari Anak Nasional (www.kemenpppa.go.id)
Tahun 2018 ini, para anak Indonesia memiliki peran utama dalam acara perayaan puncak Hari Anak Nasional (www.kemenpppa.go.id)
Memang tidak ada cara pengasuhan yang sempurna untuk anak balita.  Meskipun begitu, ketika telah diamanahi anak balita dari Yang Maha Kuasa, para orang tua dan pengasuhnya tentunya harus selalu berusaha untuk memberikan pola pengasuhan terbaik yang penuh cinta dan keteladanan. Generasi muda GENIUS pun akan terus terbentuk dan mengharumkan nama Indonesia ke seluruh dunia, InsyaAllah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun