Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Target Realistis agar Ramadan Semakin Manis

16 Mei 2018   12:34 Diperbarui: 16 Mei 2018   12:59 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari jaga lisan dari perkataan yang menyakitkan selama Ramadan (http://mushollarapi.blogspot.co.id)

Ramadan merupakan bulan suci yang selalu dinanti-nanti.  Saat Ramadan, setiap ibadah yang dilakukan seorang muslim menjadi perantara untuk terkabulnya doa-doa yang dipanjatkan seusai shalat fardhu (wajib 5 waktu sehari) maupun sholat sunnah (selain sholat 5 waktu).

Apalagi di bulan Ramadan, ada satu malam yang kebaikannya lebih dari 1000 bulan di sisi Allah swt.  Ya, malam tersebut dikenal sebagai malam Lailatul Qadar dan hanya ada saat Ramadan.  Bayangkan berlimpahnya pahala saat kita beribadah dengan khusyu' di malam itu.

Nah, target saya untuk sholat sunnah setiap malam selama Ramadan ini -- di luar sholat tarawih di masjid -- yaitu rutin sholat tahajud sebanyak 8 raka'at.  Seusai itu, ibadah lalu dilanjutkan dengan membaca 2 -- 4 halaman Al-Qur'an sebelum menyantap makan sahur.

Untuk sholat sunnah selain tahajud, saya targetkan untuk mampu rutin sholat Dhuha (antara pukul 7.00 -- 11.00 di pagi menjelang siang), minimal 4 raka'at setiap hari selama Ramadan.  Ditambah dengan membaca sehalaman Al-Qur'an, 10 menit pun bisa selesai keduanya.

Yuk manfaatkan setiap detik Ramadan dengan amalan yang menambah iman dan takwa (https://appadvice.com)
Yuk manfaatkan setiap detik Ramadan dengan amalan yang menambah iman dan takwa (https://appadvice.com)
Menghindari dan mengurangi perilaku berburuk sangka dan bergosip

Tentunya, ibadah shaum itu bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga dari waktu sahur hingga saatnya berbuka.  Selain fisik yang menahan diri, hati pun harus dijaga dari segala keburukan yang akan mengurangi, bahkan sampai membatalkan ibadah shaum kita.  Sepakat?

Saya pernah mendengarkan penjelasan seorang ustadz saat mengikuti suatu kajian di masjid kampus.  Bagi seorang muslim, saat menyangkut urusan lisan, agar terhindar dari dosa ghibah (gossip) dan fitnah, pilihannya hanya 2 (dua) yaitu "Berbicara yang baik atau diam".

Jelas menahan lisan tidak semudah menahan lapar.  Apalagi berburuk sangka (su'udzon) dan bergunjing (ghibah) tidak termasuk perbuatan yang membatalkan shaum.  Namun, alangkah sia-sianya shaum seorang muslim saat pahala shaumnya ternoda karena dosa-dosa lisannya.

Waktu Ramadan jangan sampai terbuang percuma dengan tindakan yang mengurangi pahala shaum.  Tentunya lebih berpahala (sekaligus menenangkan jiwa) ketika dimanfaatkan untuk membaca (tilawah/tadarus) Al-Qur'an.  Ibadah Ramadan pun semakin berkah, Subhanallah.

Marhaban ya Ramadan yang penuh ibadah dan berkah, Subhanallah (https://www.anneadzkia.com)
Marhaban ya Ramadan yang penuh ibadah dan berkah, Subhanallah (https://www.anneadzkia.com)
Seusai Ramadan, saya juga sudah meniatkan untuk (tetap) melanjutkan ketiga target Ramadan tersebut di bulan-bulan berikutnya.  Saat sudah menjadi kebiasaan, pasti akan terasa ada yang ketinggalan saat belum dikerjakan.  Ramadan memang tepat sebagai pelatihan untuk mencapai target sebagai seorang muslim yang bertakwa sepanjang tahun, InsyaAllah.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun