Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama FEATURED

Nelayan, Perempuan, dan Kesehatan

21 April 2018   10:00 Diperbarui: 6 April 2020   13:06 3042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumiati/kerudung coklat, dan Habibah/topi hitam adalah nelayan yang menjadi tumpuan nafkah seisi keluarga (http://www.beritasatu.com)

Oleh karena itu, inisiatif Jumiati untuk menambah penghasilan keluarga, setelah dirinya hamil dan melahirkan, dengan mengoptimalkan potensi lokal daerahnya dapat menjadi salah satu alternatif untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.  

Kondisi ekonomi yang memadai dalam suatu keluarga berpengaruh besar dalam tingkat kesehatan dan status gizi ibu dan anak. Penelitian yang dilakukan oleh Profesor Ali Khomsan, dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2004-2005, pada masyarakat nelayan di Indramayu menunjukkan bahwa semakin tinggi status sosial-ekonomi suatu keluarga nelayan, semakin baik status gizi keluarga tersebut. 

Bayi dan anak yang sehat dari keluarga nelayan dapat meningkatkan kualitas masa depan mereka (www.jawapos.com)
Bayi dan anak yang sehat dari keluarga nelayan dapat meningkatkan kualitas masa depan mereka (www.jawapos.com)
Begitu pula dengan konsumsi dan jual-beli kerang yang dilakukan oleh Habibah.  Kerang termasuk salah satu pangan hewani yang tinggi kandungan proteinnya. Protein berperan sangat penting sebagai zat gizi dalam proses pertumbuhan, terutama pada anak-anak, ibu hamil, dan menyusui. 

Kekurangan protein beresiko pada tidak optimalnya pertumbuhan bayi selama dalam kandungan maupun setelah dilahirkan.  Penelitian Khomsan (2005) dari IPB mendapati bahwa status gizi keluarga nelayan di Indramayu juga dipengaruhi oleh tingkat kecukupan konsumsi protein dalam keluarga.

Hari Nelayan Nasional, Kesehatan Sedunia, dan Kartini tahun ini tepat kiranya untuk mengingatkan kembali masyarakat luas tentang pentingnya pemberdayaan perempuan, dalam hal ini nelayan perempuan, untuk menggerakkan roda pembangunan nasional.  

Pemberdayaan perempuan, seperti cita-cita mulia R.A. Kartini dahulu saat mendirikan sekolah untuk perempuan, tidak hanya berdampak positif terhadap sang perempuan sendiri, tapi juga untuk kemajuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat di daerah mereka tinggal. 

Ikan dapat diolah para wanita menjadi produk pangan yang bernilai jual dan gizi tinggi (http://news.kkp.go.id)
Ikan dapat diolah para wanita menjadi produk pangan yang bernilai jual dan gizi tinggi (http://news.kkp.go.id)
Wujud nyata pemberdayaan perempuan tidak selalu harus berbentuk pendidikan formal di bangku sekolah. Banyak bidang selain pendidikan yang dapat menjadi peluang seorang perempuan untuk mengaktualisasikan dirinya, antara lain dalam bidang ekonomi yang berbentuk kewirausahaan. 

Kewirausahaan yang telah dirintis Jumiati berhasil memberdayakan nelayan perempuan yang berpendidikan rendah. Banyak di antara mereka tidak lulus SD, bahkan buta aksara. 

Tapi, berbekal ide yang aplikatif, semangat untuk maju dan kerja keras, keterbatasan pendidikan dan modal mampu diatasi dengan baik oleh Jumiati dan kelompok nelayan perempuannya.

Selain mangrove dan kerang, potensi maritim yang ada di lautan Indonesia masih banyak yang belum tergali. Produk perikanan selain dijual dalam bentuk utuh dan segar, juga dapat ditingkatkan nilai ekonomisnya dengan produksi lebih lanjut, tanpa harus mengorbankan nilai gizinya saat dikonsumsi. 

Misalnya, produk nugget, bakso, dan sosis ikan yang bisa diproduksi dalam skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Saat wanita berdaya, maka seisi keluarga juga akan terjamin kesejahteraannya (geotimes.co.id)
Saat wanita berdaya, maka seisi keluarga juga akan terjamin kesejahteraannya (geotimes.co.id)
Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan seorang wanita perkasa sebagai menterinya sejak tahun 2014 lalu yaitu Ibu Susi Pudjiastuti, wilayah NKRI sebesar adalah lautan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun