Maraknya angkutan online saat ini memang sangat menunjang konsep berbagi tumpangan (ridesharing). Â Dulu, orang lebih terbiasa (plus gengsi) dengan naik mobil pribadi atau taksi karena enggan naik kendaraan umum. Â Tetapi sekarang, saya perhatikan, tiap akan bepergian lebih dari 2 orang, kalimat pertama yang muncul adalah, "Naik aplikasi (kendaraan) ini atau itu aja yuk!" Lumayan kan, jadi irit bensin, parkir, dan tenaga tapi tetap bisa menikmati nyamannya mobil pribadi. Polusi udara tentu berkurang dengan menaiki satu mobil bersama.
Setahu saya, ada beberapa tetangga di Jakarta yang pergi kerja dengan satu mobil bersama karena jalurnya searah. Â Beberapa teman yang bekerja di segitiga emas, Thamrin-Kuningan-Sudirman, bertutur bahwa mereka juga menaiki satu mobil untuk pulang ke Bogor bersama. Â Tentunya ada iuran bensin dan tarif tol yang ditanggung bersama sesuai kesepakatan awal. Â Giliran menyetir, mereka pun telah menyusun jadwalnya masing-masing bagi yang mampu menyetir.Â
Pastinya, selain banjir tahunan, penduduk Jakarta sangat berharap masalah kemacetan akan berkurang dari tahun ke tahun. Â Bagi yang memiliki mobil pribadi, daripada menganggur di garasi rumah atau hanya memuat 1-2 orang, kan lebih produktif tuhya dengan berbagi tumpangan ke tetangga atau rekan kerja. Â Yuk, mari kita kurangi macet yang membuat pusing dengan berbagi tumpangan (ridesharing). Â Sepakat ya semuanya? Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H