Badan dan Pikiran Sehat itu Memang Nikmat
“Men sana in corpore sano.” Di dalam tubuh yang sehat, Insya Allah terdapat jiwa yang sehat. Kesehatan badan dan pikiran mirip pertemanan yang tak terpisahkan. Saat badan sakit, konsentrasi pikiran pun sulit. Sebaliknya, saat pikiran uring-uringan tak karuan (baca : stress, galau, dan sebagainya), badan pun tak nyaman. Di dalam kedokteran, istilah sakit badan karena labilnya kondisi kejiwaan disebut dengan psikosomatis.
Wajarlah banyak yang mengatakan “kesehatan itu mahal harganya.” Biaya berobat pasti menghabiskan banyak pengeluaran. Bagi orang sakit, kesehatan tak ubahnya mahkota di atas kepala orang yang sehat. Pemakai mahkota kesehatan itu biasanya tidak menyadari ataupun mensyukuri betapa beruntungnya diri mereka sampai harus merasakan sakit dahulu.
Pola hidup sehat idealnya secara rutin dilakukan oleh setiap individu dan juga keluarga. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah memberikan pedoman “tiga prinsip gaya hidup sehat” yang bisa dicontoh oleh masyarakat: (1) teratur berolahraga fisik, (2) makan yang bergizi dan seimbang terutama buah dan sayur, dan (3) cek kesehatan berkala.
![Olahraga tambah asik dengan susu plain UHT 250ml Indomilk (Sumber: Instagram @indomilk)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/11/047-cropped-58c37f5a6823bd8708adee90.png?t=o&v=770)
Nah, jikalau sudah berhubungan dengan makanan dan minuman kesehatan, ada satu nama zat gizi yang juga sangat identik dengan optimalnya program pencegahan (preventif) penyakit yaitu “susu”. Waktu masih SD dulu, saya ingat betul, setiap pagi, orang tua saya teratur menyediakan segelas susu saat sarapan untuk keempat buah hati mereka. Tak jarang, sekotak susu kemasan dimasukkan ke dalam tas kami sebagai bekal di sekolah, khususnya ketika kami sedang menghadapi musim ulangan di sekolah. “Supaya otak kalian lebih encer saat menjawab soal ujian,” begitu doa mereka. Syukurlah, nilai sekolah kami pun menjadi patut diapresiasi.
Tapi, namanya juga anak kecil. Ada kalanya saya dan ketiga adik bosan dengan kebiasaan meminum susu tersebut, terutama susu putih. Kadang kami (sengaja) tak menghabiskan segelas susu yang sudah disiapkan Ibu. Hebatnya, orang tua saya tak kalah cerdik menghadapi ulah nakal kami berempat itu. Ibu lalu memasukkan sisa susu itu ke dalam freezer kulkas – biasanya ditambah buah-buahan dan sirup atau coklat – sehingga saat kami kepanasan sepulang sekolah, es susu segar telah tersedia. Ah, kenangan masa kecil yang menyenangkan :)
![Susu UHT 250ml Indomilk juga tersedia dalam rasa coklat dan strawberry (Sumber: Instagram @indomilk)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/11/048-cropped-58c380094323bda008b6369d.png?t=o&v=770)
Setelah kuliah dan kini bekerja, barulah saya semakin menyadari pentingnya meminum susu bagi kesehatan tubuh. Dulu, orang tua saya berulang kali mengingatkan keempat anak mereka setiap kali kami ogah-ogahan meminum susu dengan wejangan, “Kalau rajin minum susu setiap hari, tulang dan gigi akan tetap sehat dan kuat sampai tua.” Hal itu terbukti pada Bapak dan Ibu yang tetap prima kondisi tulang dan giginya setelah pensiun, Alhamdulillah.
Jujur, saya inginnya bisa rutin meminum segelas susu hangat seperti yang dulu Ibu buatkan setiap pagi saat saya masih di rumah. Namun, sarapan itu kini seringnya menjadi kemewahan karena keterbatasan waktu dengan tumpukan pekerjaan yang telah menunggu untuk diselesaikan. Akibatnya, badan jadi mudah lelah karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan yang keluar. Ini bukan curhat karena (sok) sibuk kok hahahaha…..
![Lezatnya masakan rumahan dengan susu strawberry UHT 250ml Indomilk sebagai tambahan (Dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/11/026-smaller-58c380aa517a6135662a86fe.jpg?t=o&v=770)
Sesuai pesan Ibu, maka kebiasaan teratur meminum susu pun saya jalankan lagi selama 10 bulan terakhir ini. Susu UHT dari Indomilk berukuran 250ml, khususnya rasa strawberry (bagi saya, aroma dan rasa strawberrynya sangat terasa dan menggoda selera!), menjadi pilihan favorit saya. Produk-produk Indomilk memang sudah ada dalam menu keluarga sedari saya kecil dulu, seperti susu cair, susu kental manis, maupun mentega.
Selain itu, sebagai seorang muslim yang sekaligus pernah berkuliah di jurusan gizi, saya dapat tenang saat meminum susu UHT Indomilk karena berdasarkan rapat Komisi Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada 8 September 2016,kualitas dan kehalalan produk susu UHT Indomilk kembali telah terjamin secara resmi dari MUI. Tambahan lagi, pada awal tahun 1994 – berarti sudah sejak 23 tahun lalu – P.T. INDOLAKTO (selaku produsen susu Indomilk) menjadi perusahaan susu pertama di Indonesia yang berhak mencantumkan label ‘HALAL’ pada semua produknya sesuai rekomendasi dan seleksi ketat dari Departemen Kesehatan, Departemen Agama, dan LPPOM-MUI dengan kategori A (Baik). *terpercaya sejak lama
![Sibuk bukan alasan untuk melewatkan sarapan ya: Kan ada susu UHT plain 250ml Indomilk :D (Sumber: Instagram @indomilk)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/11/049-cropped-58c381683393733812dd2cc5.png?t=o&v=770)
Seringnya saya meminum susu UHT Indomilk rasa plain di awal pagi (mengingatkan pada kebiasaan sarapan di rumah saat masih sekolah), lalu rasa coklat atau strawberry untuk makan siang atau malam. Cukup bermodalkan dana sebesar Rp. 4000 – Rp. 5000/kotak susu UHT Indomilk 250ml per harinya, Insya Allah, nominal tersebut dapat menjadi investasi kesehatan masa depan, terutama ‘tabungan’ kalsium agar tetap bisa menjadi lansia yang fit dan aktif nantinya. Maka, inilah bukti semakin nikmat dan lezatnya pola makan saya kini setelah ditemani susu UHT Indomilk. Sehat itu memang asik!
![Sarapan nasi uduk semakin nikmat dengan susu UHT Indomilk strawberry 250ml, yummy! (Dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/11/038-smaller-58c3820e569773015b2df846.jpg?t=o&v=770)
Pernah mendengar ungkapan, “Sarapan pagi layaknya raja, makan siang mirip pangeran, dan makan malam seperti pengemis?” Maksudnya, sesibuk apapun seseorang saat pagi datang, sarapan itu mutlak dilakukan setiap harinya untuk memperoleh cukup energi. Ibarat kendaraan, jika sejak awal dinyalakan sudah kurang bahan bakarnya, bagaimana bisa berjalan?
Sayangnya, sarapan pagi juga yang (paling) sering dilewatkan! Klise memang alasannya, “Mana sempaaat ?!” Apalagi bagi yang bekerja jauh dari rumahnya. Bisa sampai kantor tepat waktu saja sudah bersyukur luar biasa. Tapi percaya deh, badan kita tetap wajib sarapan.
Strategi saya pun membawa sekotak susu UHT Indomilk plus sebungkus roti dalam tas untuk disantap di perjalanan atau kantor sebelum mulai sibuk beraktifitas. Jus buah segar juga kerap menjadi pilihan saya untuk sarapan dalam waktu singkat namun tetap mengenyangkan.
![Smoothie buah dan sayur plus susu juga bisa jadi alternatif sarapan singkat namun tetap sehat lho (Sumber: Instagram @indomilk)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/11/050-cropped-58c382d7337b61b15a181e71.png?t=o&v=770)
Penyerapan (absorpsi) kalsium dan vitamin D dalam tubuh juga semakin optimal dengan paparan sinar matahari hingga jam 9 pagi. Agar susu semakin bermanfaat, baiknya susu diminum saat sarapan sehingga saat terkena sinar matahari, kalsium dan vitamin D segera diserap tubuh. Energi terisi, tulang - gigi kuat dan sehat dengan susu, mantap!
![Makan siang ala menu kantor semakin mantap dengan susu plain Indomilk UHT 250ml (Dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/11/042-smaller-58c3836b337b612467181e6e.jpg?t=o&v=770)
Saat istirahat di tengah hari, baik mengonsumsi jatah makan siang dari kantor atau membeli di luar, susu UHT Indomilk 250ml turut tersedia dalam daftar menu saya.
Jadi, alih-alih memesan es atau minuman dingin lainnya yang tinggi gula dan kalori, saya lebih memilih untuk meneguk sekotak susu. Dingin atau tidak, berdasarkan pengalaman saya selama ini, susu UHT Indomilk 250ml tetap sehat, lezat, dan nikmat dinikmati setiap saat seperti cita rasa susu segar.
Ini karena proses pemanasan susu UHT/Ultra High Temperature dengan suhu di atas 100 derajat C (135 derajat C - 150 derajat C selama 2-3 detik lalu segera didinginkan 4 derajat C - 5 derajat C) untuk menghilangkan bakteri pathogen (penyebab penyakit dan pembusukan) pada susu membuat susu UHT Indomilk tetap memiliki warna, rasa, dan penampakan yang mirip susu sapi segar. Suhu ekstra tinggi juga yang membuat susu UHT tak perlu pengawet maupun penyimpanan di kulkas.
![Sebelum pulang kantor, menu makan malam plus susu coklat UHT Indomilk 250ml membuat tidur kian lelap (Dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/11/046-smaller-58c38439337b615368181e6e.jpg?t=o&v=770)
Tidur Tenang karena Susu yang Membuat Kenyang
Saya cermati, setelah teratur meminum susu di sore atau malam hari, tidur saya lebih lelap sehingga saat bangun paginya, badan saya lebih segar dan bertenaga. Faktanya, susu memang kaya akan asam amino esensial yaitu triptofan yang bermanfaat untuk mengistirahatkan sel tubuh sehingga membuat tidur seseorang lebih nyenyak. Dibandingkan obat tidur (mahal dan harus sesuai resep dokter), pastinya lebih tepat, nikmat dan bermanfaat dengan meminum susu.
Sudah tak ragu lagi kan meminum susu? Yuk, temani hari sibuk Anda dengan menikmati lezatnya susu UHT Indomilk 250ml agar kondisi kesehatan semakin baik. Gizi seimbang, perut kenyang, pikiran tenang, hati senang, penghasilan pun berkembang #SehatItuAsik
![Saat ngemil pun, pastikan susu coklat UHT Indomilk 250ml juga menjadi cemilan Anda (Dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/03/11/052-smaller-58c384b44323bddb08b6369e.jpg?t=o&v=770)
Twitter: @genogramklinis
Instagram: @nisamaslichul