Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Lestari Lingkungannya, SIBAT PMI Donornya

12 Juni 2016   20:22 Diperbarui: 12 Juni 2016   22:18 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan kampanye pilah sampah juga disosialisasikan ke para ibu pengajian (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)

Tampak atas lokasi pembibitan/nursery di markas relawan pelestari lingkungan SIBAT PMI di Sukahati Cibinong Bogor (Dokpri)
Tampak atas lokasi pembibitan/nursery di markas relawan pelestari lingkungan SIBAT PMI di Sukahati Cibinong Bogor (Dokpri)
                Pak Ruslan (33 tahun) menjadi narasumber utama wawancara yang kooperatif dan akomodatif.  Ketua RW di tempat tinggalnya tersebut sudah aktif terlibat sebagai Relawan Pelestari Lingkungan sejak awal program PRB-API dan relawan SIBAT PMI diluncurkan di Kabupaten Bogor pada tahun 2013.  Hingga awal tahun 2016, pria kelahiran 1 November 1982 tersebut terpilih menjadi Komandan Tim, istilah untuk ketua tim relawan pelestari lingkungan dalam SIBAT PMI.  “Harus ada regenerasi kepemimpinan supaya sistem terus dapat berjalan ke depan, Mbak,” begitu jawabnya saat ditanya tentang suksesi komandan relawan pelestari lingkungan di Sukahati.

                Setiap tim SIBAT PMI di masing-masing kelurahan dan desa terdiri atas 20 anggota.  Untuk Sukahati, sebanyak 14 anggotanya adalah kaum pria dan 6 orang lagi merupakan wanita.  Menurut Pak Ruslan, setiap tahun diadakan seleksi perekrutan dan evaluasi kinerja tim SIBAT PMI.  Maka, dari 20 orang anggota SIBAT PMI di Sukahati ini yang ada saat ini, 10 orang relawan (selain Pak Ruslan, Mas Aziz juga termasuk) sudah aktif terlibat sebagai relawan pelestari lingkungan dari awal program PRB-API merekrut relawan SIBAT PMI yaitu sejak tahun 2013.  

PMI bersama tim relawan pelestari lingkungan dan masyarakat berupaya mengurangi resiko banjir dengan pembersihan sungai dan pengolahan sampah (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)
PMI bersama tim relawan pelestari lingkungan dan masyarakat berupaya mengurangi resiko banjir dengan pembersihan sungai dan pengolahan sampah (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)
                  Jauh sebelum tergabung sebagai relawan lingkungan yang berkerjasama dengan PMI, Pak Ruslan dan Mas Aziz termasuk pengurus aktif Karang Taruna Wahana Bakti dan Remaja Masjid (Paguyuban Remaja Islam Sukahati/PARIS).  “Program PRB-API dan SIBAT PMI merekrut relawan yang sesuai dengan potensi masyarakat di setiap kelurahan atau desa, Mbak. Sukahati merupakan kelurahan yang masyarakatnya aktif di kegiatan pemuda dan keagamaan.  Ada juga kelurahan yang kegiatan para ibunya yang lebih banyak, maka anggota tim SIBAT-nya banyak direkrut PMI dari tim PKK kelurahan seperti di Pondok Rajeg,” ujar Pak Ruslan.  Selain merekrut para relawan untuk berkerjasama dengan program PRB-API, PMI juga memberikan pelatihan kesehatan dan kemanusiaan ke tim SIBAT PMI seperti pertolongan pertama dan cara koordinasi serta kampanye pola hidup sehat yang ramah lingkungan kepada masyarakat luas misalnya tidak membuat sampah ke sungai dan kegiatan pilah sampah.

Relawan PMI pelestari lingkungan sedang membersihkan sampah di Sungai Ciliwung Bogor (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)
Relawan PMI pelestari lingkungan sedang membersihkan sampah di Sungai Ciliwung Bogor (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)
                Saya pun penasaran dengan alasan pemilihan lima kelurahan di Cibinong yang menjadi “Desa Siaga Bencana” oleh PMI.  Ternyata hal itu sangat erat kaitannya dengan “isu nasional” tiap musim hujan datang yaitu bencana banjir tahunan di daerah ibukota. Kali Ciliwung di Jakarta bermuara ke Sungai Ciliwung di Bogor.  Nah, kelima “Kelurahan Siaga di Kabupaten Bogor” tersebut merupakan kelima daerah di Kecamatan Cibinong yang dilewati oleh atau berada di bantaran Sungai Ciliwung.

                Meskipun sudah ada tim relawan SIBAT PMI di kelima desa tersebut yang berasal dari elemen masyarakat, masyarakat selain anggota SIBAT PMI juga harus terus dan tetap dilibatkan.  “Setiap bulan, tim SIBAT PMI di Sukahati melaksanakan enam kegiatan rutin pelestarian lingkungan.  Keenam kegiatan tersebut yaitu Pelatihan Vertical Garden, Pembuatan lubang resapan Biopori, Kerja bakti Sungai Ciliwung dan Aliran Selokan, Kampanye Penyadaran dan Kesiapsiagaan Bencana, dan Pertemuan Bulanan untuk mengevaluasi program yang sedang maupun telah berjalan serta perencanaan program ke depan. 

Berhubung saat ini sedang bulan suci Ramadhan, Pak Ruslan dan Bang Baron menginformasikan bahwa tidak ada kegiatan fisik hingga Lebaran.  Jadi kegiatan yang tetap berlangsung adalah kampanye pilah sampah dan penyadaran untuk kesiapsiagaan bencana.  “Titik tumpu kegiatan relawan SIBAT PMI pelestari lingkungan bersama masyarakat di Kabupaten Bogor ini adalah masalah sampah yang harus dikelola dengan baik oleh masyarakat. Khususnya mengedukasi dan menyadarkan masyarakat di daerah bantaran Sungai Ciliwung untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai,” urai Pak Ruslan. 

Kegiatan kampanye pilah sampah juga disosialisasikan ke para ibu pengajian (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)
Kegiatan kampanye pilah sampah juga disosialisasikan ke para ibu pengajian (Dokumen Ruslan/SIBAT PMI Sukahati)
Isu banjir yang identik dengan Sungai Ciliwung tersebut semakin strategis karena hulu sungainya berada di Bogor.   “PRB-API dari PMI ini berfokus pada pencegahan  bencana banjir di Jakarta dengan pengelolaan sampah di daerah bantaran Sungai Ciliwung sebagai kegiatan utamanya.  Selama ini kan banyak yang baru bergerak setelah bencana terjadi.  Makanya sekarang harus dimulai dari tindakan pencegahan (preventif) bencana agar lebih efektif hasilnya.  Misalnya, bagaimana caranya masyarakat – minimal di satu RW seperti pengalaman di RW saya - dapat mengelola sampah di sekitarnya sehingga menjadi permukiman ramah lingkungan.  Sebagai penduduk Bogor, jelas kami tak ingin lagi banjir di Jakarta disebut sebagai banjir kiriman dari Bogor,”tutur Pak Ruslan serius.

Sehari setelah peringatan Hari Bumi 22 April 2016, pada Hari Minggu 23 April 2016, SIBAT PMI Bogor melakukan program Susur Sungai Ciliwung dengan melakukan antara lain kegiatan kerja bakti massal, penyebaran sebanyak 10 ribu benih ikan di sungai, dan penanaman pohon di bantaran sungai Ciliwung.  Wah, aksi nyata dan keterlibatan aktif tim relawan pelestari lingkungan SIBAT PMI terhadap pencegahan bencana banjir tentunya wajib diapresiasi dan diketahui segenap masyarakat luas.

Pak Ruslan dan Bang Baron/bertopi berhasil meraih juara III untuk Lomba Vertical Garden di HUT PMI ke-70 tahun 2015 lalu (Dokpri)
Pak Ruslan dan Bang Baron/bertopi berhasil meraih juara III untuk Lomba Vertical Garden di HUT PMI ke-70 tahun 2015 lalu (Dokpri)
Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan, mungkin karena tidak merasakan langsung dampak banjir di Jakarta, maka masih ada saja penduduk Bogor yang nekad sembarangan membuang sampah ke sungai.  “Pernah ada kasus masyarakat yang malah marah dan tidak diterima karena dilarang tim SIBAT PMI untuk tidak lagi membuang sampah ke Sungai Ciliwung.  Mereka merasa sungai adalah milik umum.  Sempat ramai dan memanas juga suasananya waktu itu.  Setelah diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan, maka masyarakat yang membandel itu jadi malu sendiri akhirnya,”kisah Pak Ruslan.  Hadeuh! Sudah jelas salah kok ya malah marah.            

Tantangan lainnya yang dihadapi tim relawan pelestari lingkungan SIBAT-PMI adalah masih adanya ketidakpedulian masyarakat terhadap program pelestarian lingkungan.  “Contohnya setelah kami bersusah payah membuat lubang resapan biopori.  Bahkan ada pengurus RT maupun RW yang menganggap keberadaan biopori itu sia-sia.  Kata mereka : Ah, ini enggak jadi solusi! Ya, ada ajalah komentar miringnya,” ujar Pak Ruslan sambil tersenyum kecil.  Meskipun demikian, tim SIBAT PMI tetap maju dan terus bersemangat dengan kegiatan mereka.

Di tahun 2016 ini, tim SIBAT PMI Bogor telah mentargetkan untuk dapat memiliki 3 RTH (Ruang Hijau Terbuka). Bibit tanaman disuplai oleh PMI untuk selanjutnya dibudidayakan oleh tim SIBAT PMI.  “Alhamdulillah, masyarakat sangat merespon dan antusias dengan pelatihan vertical garden, terutama para ibu yang dikoordinir oleh para kader Posyandu.  Kantor kelurahan dan kecamatan pun kini sudah dihiasi tanaman berbentuk vertical garden, Mbak,” kata Pak Ruslan dengan ekspresi sumringah.  Tiga jenis tanaman yang saya dapat kenali dari label potnya pada vertical garden yang berada di lokasi nursery yaitu tanaman sayur berupa cabai dan dua jenis bunga yaitu Wijaya Kusuma dan Lipstick. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun