Nah, bagi Kompasianer newbie, silakan terus dibaca artikel berikut ini. Bagi yang sudah senior di Kompasiana, sekalian sambil mengingat kenangan (manis) selama turut serta kegiatan Kompasiana. Biasanya, kenangan indah itu ingin diulang lagi dan lagi, setuju?Â
1. Uang menjadi sarana, bukan tujuan utama
Jika ada yang bertanya: "Untuk sampai di tempat acara Kompasiana, jelas perlu transport kan? Apakah Kompasiana memfasilitasinya?" Jawabannya adalah tergantung dari jenis kegiatannya. Pengalaman saya pribadi, untuk Kompasianer yang terpilih mengikuti Kompasiana Visit, biasanya disediakan uang saku. Dulu berupa uang tunai, namun sekarang lebih sering dalam bentuk saldo dengan nominal tertentu dalam kartu Kompasiana Community Card (KCC) atau kartu debit Flazz dari BCA.
Tapi, sekalipun tidak mendapatkan uang saku, seperti halnya pada Kompasiana Nangkring dan Ngulik, saya tetap bisa merasakan antusiasme para Kompasianer dalam mengikutinya. Sekalipun itu berarti harus mengeluarkan ongkos ekstra ke tempat acara, izin cuti dari kantor, bahkan hingga menempuh jarak dari luar kota demi mengikuti kopdar Kompasiana.
Â
Kenapa bisa sampai begitu ya? Menurut pendapat pribadi saya, dengan mengikuti acara Kompasiana, uang adalah alatnya, bukan target utama. Lain halnya dengan keikutsertaan pada kompetisi blog atau blog competitition. Memang jika hadir di acara offline Kompasiana, Kompasianer dapat memperoleh wawasan yang lebih detil dan komprehensif dari narasumber ketika mengikuti kompetisi blog sesudahnya dibanding Kompasianer yang absen di ajang kopdar. Namun, bukan berarti juga, pemenangnya hanya melulu dari peserta acara. Selama tidak ada ketentuan peserta kompetisi blog hanya yang mengikuti even, semua Kompasianer memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan lomba blog.
Saya jadi teringat dengan kisah taman bunga yang indah dan alat-alat yang digunakan sang tukang kebun dalam merawat taman bunga yang indah tersebut. Uang mirip dengan alat-alat tukang kebun tersebut. Pengetahuan, pengalaman, dan pertemanan menjadi manfaat dari mengikuti kegiatan Kompasiana seperti halnya bunga-bunga cantik yang tumbuh di taman bunga. Meskipun dengan mengikuti kegiatan Kompasiana, Kompasianer malah (di awalnya) harus mengeluarkan uang lebih dan meluangkan waktu serta tenaga, pada akhirnya, manfaat yang didapat ternyata jauh lebih melebihi 'investasi di muka'. Masih harus diyakinkan lagi? Mari baca poin berikutnya #TerusIkuti
Â
2. Pengetahuan Plus Pengalaman yang Membawa Pertemanan dan Penghasilan
Ada Kompasianer yang merasa tambah pintar setelah ikut kopdar Kompasiana? Jelas ada dan saya termasuk salah satunya. Minimal ada ilmu baru yang didapat setelah pulang dari even Kompasiana. Bidangnya pun sangat beragam, dari farmasi, kependudukan, migas, asuransi, teknologi, perumahan rakyat, tata kelola kota, lingkungan hidup, jalan tol, otomotif, jasa kurir logistik, fotografi, film, pariwisata, traveling, buku digital, oli motor, dan masih panjang lagi daftarnya.