Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Federal Oil, Fokus Sebagai Pelumas Sintetik Spesialis Dingin

25 September 2015   08:31 Diperbarui: 25 September 2015   08:47 2722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

JASO (Japanese Automobile Standard Organization) memiliki hanya 2 kategori pelumas otomotif yaitu JASO MB dan JASO MA. Keterangan klasifikasi pelumas otomatif dari Negeri Sakura itu seperti berikut ini:

  1. JASO MB = untuk kopling kering (motor matic), pelumas hanya melumasi mesin, dan oli semakin licin,
  2. JASO MA dan MA2/gesekan semakin besar = untuk kopling basah (motor non-matic), kemungkinan terjadi friksi lebih besar karena adanya gear/roda gigi sehingga pelumas tidak boleh licin seperti JASO MA.

 

Klasifikasi pelumas otomatif berdasarkan JASO/Japanese Automobile Standard Organization (Dokpri)

 

Kalau begitu, mana yang lebih oke antara oli kental dan oli encer? Ternyata menurut presentasi dari kedua pria yang menjadi pakar pembuatan dan produksi oli di Federal Oil tersebut, teknologi mesin modern saat ini lebih memerlukan oli encer. Ada 5 faktor penyebabnya yaitu:

  • Celah antar komponen bergerak lebih rapat
  • Suhu mesin lebih panas
  • Beban gesekan lebih tinggi
  • Lebih cepat melumasi
  • Lebih irit BBM

 

Penting dan Strategisnya Penggunaan Pelumas Sintetik

Nah, kalau ada Kompasianer yang penasaran, bagaimana awal mula pelumas sintetik digunakan, saya termasuk salah satunya. Setelah browsing dengan bantuan sahabat setia para netizen (internet citizen) dan blogger, siapa lagi kalau bukan Google search engine tentang sejarah pelumas sintetis, saya mendapati fakta unik bahwa pertamanya pihak militerlah di Eropa yang menggunakan pelumas sintetik yaitu saat Perang Dunia (PD) II sekitar tahun 1942 - 1945.

Tentara Jerman yang saat itu menggunakan pelumas konvensional atau mineral, mendapati bahwa pelumas berbahan baku minyak bumi pada kendaraan dan mesin perang mereka ternyata mengental sekaligus membeku karena tidak tahan temperatur dan tekanan tinggi. Akibatnya, serangan pasukan, dari negara yang sukses menjuarai Piala Dunia 2014 lalu tersebut, terhadap pihak lawan atau Uni Soviet – sekarang Rusia – di Front Timur ketika Perang Dunia kedua pun harus gagal ‘hanya’ karena masalah oli.

Pelumas sintetik telah lama digunakan di dunia otomatif, termasuk mesin militer dan pesawat ruang angkasa (Foto: www.federaloil.co.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun