Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Strategi Mudik Asik via Tol Cipali

13 Juli 2015   09:27 Diperbarui: 13 Juli 2015   10:05 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. KEGIATAN

Sekalipun mudik via Cipali relatif akan lebih singkat dan lancar daripada via Pantura, faktor kebosanan akan tetap sulit untuk dihindarkan bagi keluarga yang mudik dengan membawa anak-anak dan balita. Maka kamera digital dan teropong wajib dibawa bagi para pemudik via Cipali yang akan pulang ke kampung halaman bersama buah hatinya, terutama jika akan melintasi Cipali di pagi atau sore hari.

Siapkan pula peralatan menggambar (kertas polos dan pensil/crayon/spidol berwarna) secukupnya. Jalan tol Cipali yang datar dan lurus akan memudahkan para pemudik cilik merekam pemandangan di sana dalam bentuk gambar hasil kreasi tangan mereka. Pemandangan dan kejadian menarik di sepanjang tol Cipali tentunya juga dapat dibagi dari smartphone para pemudik via media sosial ke masyarakat luas.

Sepanjang kanan kiri tol Cipali selama Kompasiana Visit Cipali, saya menikmati indahnya hamparan luas sawah nan hijau. Dijamin, pemandangan sawah tersebut dapat menyejukkan pandangan pemudik yang sehari-harinya lebih sering melihat hutan beton di sekitarnya. Ada pula danau hijau di bawah jembatan Cipunegara serta sungai yang berisi perahu dan penambang pasir di sungai Cimanuk. Jangan lewatkan pula kesempatan langka untuk dapat memotret batu besar unik berwarna hitam yang menjadi simbol khusus di pinggir jalan tol Cipali, Batu Blenong yang berlokasi di Ciwaringin.

4. KENYAMANAN

Jikalau pemudik berangkat mudik melewati Cipali saat siang atau sore hari, pastikan untuk melepas lelah di salah satu dari delapan rest area di tol Cipali (masing-masing empat rest area di kanan dan kiri ruas tol Cipali). Saat buka shaum pada pukul 18.00, pemudik dapat menikmatinya di rest area tipe A yang menyediakan pom bensin, mesjid, dan toilet. Pengalaman saya saat Kompasiana Visit Cipali, air di mesjid deras mengalir dan toilet pun senantiasa bersih tanpa dipungut bayaran.

Untuk pemudik yang berangkat di malam hari via tol Cipali, sang pengendara mobil idealnya sudah tidur selama 6 – 8 jam sebelumnya. Jikalau kurang dari itu, sempatkan diri untuk tidur sejenak antara 30 - 120 menit di rest area tol Cipali sebelum melanjutkan perjalanan. Ingat, tol Cipali dibangun untuk membuat perjalanan mudik semakin lancar dan nyaman serta mengurangi jumlah kecelakaan. Namun, tak ada salahnya jika setiap pemudik tetap membekali diri dengan membawa peralatan P3K (obat-obatan dan perlengkapan medis untuk membalut luka) di mobil untuk berjaga-jaga jika mendadak masalah kesehatan tiba.

Kompasianer Dewi Puspa mengunjungi salah satu gerai waralaba nasional

yang tersedia mobile di rest area KM-164 Tol Cipali (Dokpri)

Maka itulah, jarak antar rest area Tipe A dengan tipe B (tanpa pom bensin) di tol Cipali adalah 20 km dan jarak antara sesama rest area Tipe A sepanjang 50 km. Menurut Pak Wisnu dari LMS, saat pembangunan tol Cipali, pengaturan jarak itu mengacu kepada dan telah sesuai dengan uji kelelahan secara fisiologis/fisik dan psikologis/mental yang dirasakan seseorang ketika mengemudi di jalan tol. Sedangkan jika mobil pemudik mengalami masalah di tengah tol Cipali, pemudik dapat segera menghubungi call centre LMS: 02607600600. Mobil derek resmi dari LMS akan segera datang dan sigap membantu para pemudik di Cipali dan pelayanan tersebut sepenuhnya gratis. Untuk sementara, memang belum tersedia bengkel di rest area Cipali.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun