Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Money

ABS, Memburu Mutu ‘Beli Satu Gratis Satu’

1 Juli 2015   09:31 Diperbarui: 1 Juli 2015   09:31 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka itu, sebelum melangkahkan kaki menuju mal atau mengetikkan jari untuk belanja di dunia maya, istilah ABS ini patut diingat selalu. Ini bukan Asal Belanja Senang atau Ayo Belanja Sepuasnya lho hahahaha……

‘ABS’ ini berarti Ayo Belanja Selektif dan juga ‘Apa, Berapa, & Siapa’. Siapkan selembar kertas kosong dan buat tiga kolom yang berisi daftar dari penjelasan masing-masing di bawah ini.

Kolom pertama: Apa di sini artinya data dan tulis semua barang yang akan dibeli sebelum berbelanja di dunia nyata juga maya. Idealnya di pagi hari setelah bangun tidur dan sebelum beraktivitas ke luar rumah atau saat pikiran masih fresh. Tulis dari barang keperluan primer (dipakai sehari-hari), sekunder (dipakai bulanan hingga tahunan), dan tersier (bisa dipakai kapan saja).

Kolom kedua: Berapa berarti tulis jumlah (satuan) jenis barang yang akan dibeli dari kolom pertama. Sekali lagi, usahakan tetap berpegang pada kebutuhan nyata yang rutin (memang harus dibeli sesuai situasi dan kondisi saat ini maupun yang akan dihadapi) serta tidak terjebak dengan keinginan semata karena banyaknya dana yang tersedia.

Istilah Diversification Bias dari teori BE (Behavioral Economics) mengacu pada kecenderungan seseorang untuk menjadi tidak obyektif ketika harus memilih di antara banyaknya pilihan yang tersedia saat ini untuk digunakan di waktu yang akan datang.

Paling gampang, lihat barisan stoples kue kering Lebaran yang dihidangkan di meja tamu. Meskipun banyak variasi jumlah dan jenisnya, seringnya orang memilih pilihan kue yang aman karena sudah familiar dengan rasanya seperti kue nastar dan putri salju – keduanya termasuk kue wajib saat Lebaran – serta mengambilnya pun paling banyak tiga butir, kecuali kalau kelaparan (atau kemaruk?) Hihihihi….

Kolom ketiga: Siapa berisi daftar orang yang akan menerima atau menggunakan jenis dan jumlah barang dari kolom ‘Apa’ dan ‘Berapa’. Untuk selalu diingat, jangan sampai barang yang akan dibeli nanti menjadi mubazir karena ternyata tidak ada yang mau atau tidak ada yang bisa memanfaatkannya #TelitiSaatMembelidanMemberi

Kue lapis legit pastinya enak dihantarkan untuk (calon) mertua sebelum Lebaran datang menjelang dari (ceritanya) calon menantu yang penuh perhatian dan pengertian hihihihi… Tapi, kalau salah satu atau malah kedua calon mertua mengidap penyakit diabetes mellitus (kencing manis), duh! Lapis legit sebaiknya langsung dicoret saja dari daftar dan diganti dengan menu yang jauh lebih sehat lainnya.

Repot ya sepertinya? Sama sekali tidak. Dijamin dengan meluangkan waktu dan pikiran sebelum menghadapi serbuan diskon, dompet dan kantong serta perasaan (juga pasangan) Anda akan sangat bahagia setelah menerapkan ABS karena berhasil berbelanja tepat guna dan sasaran. Happy shopping!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun