Permasalahan ini memerlukan peran aktif dari berbagai pihak: Â
1. Pemerintah Â
- Perketat regulasi terkait pemasaran rokok dan vape, khususnya pada remaja. Â
- Naikkan cukai produk tembakau dan vape untuk membatasi daya beli anak muda. Â
2. Pendidikan dan Kampanye Â
- Tingkatkan edukasi tentang bahaya rokok dan vape melalui sekolah, kampus, dan media sosial.
- Adakan seminar atau diskusi untuk memberikan pemahaman yang lebih luas. Â
3. Masyarakat dan Individu Â
- Mulai dari diri sendiri dengan menghindari rokok dan vape.
- Dukung teman atau keluarga untuk berhenti merokok.
Kesimpulan Â
Baik rokok konvensional maupun vape sama-sama berbahaya. Rokok memiliki risiko jangka panjang yang sudah jelas, sementara vape membawa ancaman baru yang belum sepenuhnya diketahui. Jangan tertipu dengan klaim "lebih aman" dari vape. Â Untuk menciptakan generasi yang lebih sehat, kita harus bekerja sama: pemerintah, pendidikan, dan masyarakat. Mari mulai perubahan dari diri kita sendiri dan bersama-sama menciptakan masa depan bebas asap dan uap berbahaya! Â
Referensi:
World Health Organization (WHO). (2023). Tobacco and its Environmental Impact. Â
National Institute on Drug Abuse. (2023). Vaping: What You Need to Know. Â
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2024). EVALI: Outbreak and Prevention.Â
Artikel dibuat oleh: Gema Sadewa Ahimsa Pramudya, Muhamad Rafly Syahputra, Nisa Rahmadani, Rakha Ananta Saputra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H