Adanya media baru membuat semua hal yang berbau cetak harus berangsur-angsur mengadaptasikannya kedalam dunia digital, begitu juga mengenai jurnalisme.
Jurnalisme online dan jurnalisme multimedia ini merupakan perkembangan dari media baru.Â
Lalu, apakah jurnalisme online dan jurnalisme multimedia memiliki perbedaan?
Lantas apa saja perbedaan itu, yuk mari disimak artikel dibawah ini!
Jurnalisme Online
Jurnalisme online merupakan jurnalisme yang diproduksi secara eksklusif untuk menghadirkan dan mendistribukan melalui World Wide Web (WWW) sebagai elemen grafis internet. Dalam jurnalisme online ini tidak di dorong dengan tujuan multimedia (Widodo, 2020, h. 21).
Jurnalisme online antara lain, jurnalisme siber, e-journalism, atau jurnalisme internet.Â
Yang biasanya dapat ditempatkan diantara dua domain, yang pertama itu situs yang berkonsentrasi pada editorial content (bersifat teks atau audio, gambar diam ataupun bergerak) hingga situs yang berbasis publik.
Domain kedua yaitu situs berita yang penggunanya bisa melakukan komentar, memposting, mengunduh file dari situs tersebut tanpa moderasi atau intervensi penyaringan.
Prinsip jurnalisme online menurut Paul Bradshaw terdiri dari ringkas, kemampuan beradaptasi, dapat dipindai dengan mudah, interaktivitas, serta komunitas dan percakapan.
Menurut Rena dalam tulisannya mengatakan bahwa terdapat 4 jenis jurnalisme online, yaitu:
1. Mainsream News Site
Situs berita yang memberikan pilihan editorial content dan pengguna kurang berpartisipasi dalam situs tersebut.
2. Index & Category Sites
Jurnalisme jenis ini biasanya sering dikaitkan dengan mesin pencari, perusahaan riset pemasaran atau agensi, dan individu yang melakukan perusahaan.Â
Situs ini menawarkan ruang untuk bertukar informasi untuk publik.
3. Meta & Comment Sites
Editorial content yang diproduksi oleh jurnalis lainnya biasanya diawasi oleh jurnalis online media, sehingga konten yang diproduksi akan didiskusikan dengan konten lainnya.
4. Share & Discussion Sites
Bagian ini merupakan sebuah situs yang memfasilitasi ruang diskusi publik untuk mendiskusikan sebuah konten yang berada di internet.
Jurnalisme Multimedia
Multimedia merupakan sebuah kombinasi dari teks, foto, video, audio, grafik dan interaktivitas yang disajikan pada situs Web.Â
Hal ini bertujuan untuk menyajikan sebuah cerita menarik dan informatif, hingga saat ditampilan pada media dapat bersifat saling melengkapi, bukan mengulangi informasi (Widodo, 2020, h.24).
Menurut Deuze dalam buku Jurnalisme Multimedia, membagi dua definisi multimedia dalam jurnalisme:
1. Sebuah berita yang diunggah dalam website memiliki format media, seperti mengandung kata-kata lisan ataupun tulisan, musik, gambar diam ataupun bergerak, animasi grafis, dan juga elemen interaktif dan hypertextual.
2. Sebuah berita dengan beragam media yang terintegritas dapat ditemukan di berbagai platform tidak hanya dari website, usenet newsgroup, email, radio, televisi, dan lain sebagainya.
Selain itu terdapat pula contoh jurnalisme media dari awal hingga tahap maju, yaitu:
- Jurnalis cetak beralih juga untuk menyampaikan berita melalui media TV.
- Galeri (slideshow), yang dibuat untuk diunggah di website media.
- Berita oendek (brief) atau summary ditulis oleh reporter media cetak.
- Penggabungan antara media-media lain guna menyajikan berita dengan beragam format.
- Redaksi (newsroom) multimedia yang disatupadukan dari mulai cetak, siaran dan online untuk mengumpulkan informasi hingga bisa didistribusikan ke seluruh media.
Jika disimpulkan perbedaan jurnalisme online dengan jurnalisme multimedia itu adalah, jurnalisme online isinya tidak harus di dukung oleh unsur multimedia seperti foto, video, dan audio.Â
Sedangkan jurnalisme multimedia tentu beritanya harus memiliki unsur multimedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H