Mohon tunggu...
Nisa Najma Dliya
Nisa Najma Dliya Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Nisa Najma Dliya - XI MIPA 3 - SMAN 28 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gap Year, Tren di Negara-Negara Maju yang Kurang Diminati Pelajar Indonesia

2 Agustus 2020   21:47 Diperbarui: 4 Januari 2021   10:40 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar di perguruan tinggi merupakan momok pembicaraan sebagian besar siswa SMA. Sebelum masuk ke universitas, beberapa siswa memutuskan untuk mengambil cuti atau biasa disebut gap year. 

Gap year adalah rentang waktu di mana seorang pelajar atau mahasiswa menunda untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Rentang waktu tersebut biasanya diisi dengan beragam kegiatan seperti bekerja, bepergian, dan menjadi sukarelawan.

Tren gap year dimulai sejak tahun 1970 di Britania Raya yang berlangsung selama 7-8 bulan sebelum dimulainya masa kuliah. Ditilik dari statistik pelajar negara-negara maju, gap year semakin meningkat peminatnya.

Di Indonesia, gap year sendiri belum begitu populer di kalangan para siswa. Banyak yang menganggap bahwa mengambil gap year berarti tertinggal dari teman-teman sebayanya. 

Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa gap year memiliki dampak positif yang signifikan pada indeks akademik para pelajar. Berikut tips-tips bagi kamu yang ingin mengambil gap year.

1. Cari informasi sebanyak mungkin

SUMBER GAMBAR: ISTOCKPHOTO
SUMBER GAMBAR: ISTOCKPHOTO
Informasi mengenai gap year bisa didapatkan di internet. Di sana kamu dapat menemukan berbagai panduan serta insights mengenai keuntungan serta kerugian mengambil gap year, hal-hal yang perlu kita persiapkan, dan jumlah biaya yang mungkin diperlukan. Kamu juga bisa mengetahui pengalaman orang lain melalui komunitas sosial.

2. Susun rencana sesuai minat dan anggaran

SUMBER GAMBAR: tourismteacher.com
SUMBER GAMBAR: tourismteacher.com
Kebanyakan pelajar mengambil gap year untuk menambah pengalaman dan mengeksplor minat, bakat, serta karir yang belum terpikirkan sebelumnya. 

Hal ini dilakukan dengan melakukan magang, mengikuti kursus, dan bepergian. Kegiatan dan program yang kita ikuti selama gap year umumnya memerlukan biaya yang cukup besar. Sesuaikan dengan budget yang kamu siapkan.

3. Bicarakan dengan sponsor

SUMBER GAMBAR: agebrilliantly.orG
SUMBER GAMBAR: agebrilliantly.orG
Sebagian besar siswa masih disokong oleh orang tua mereka. Orang tua di sini berperan sebagai sponsor. Bicarakan mengenai rencanamu dengan mereka. Jelaskan alasan mengapa kamu mengambil gap year serta baik buruknya gap year bagi masa depan kamu.

4. Tetap belajar

SUMBER GAMBAR: APAEducation
SUMBER GAMBAR: APAEducation
Beberapa siswa menunda kuliah karena belum diterima di fakultas dan universitas impian. Mengambil gap year dapat mempermudah kamu untuk melakukan pembelajaran intensif. 

Pembelajaran ini bisa didapatkan melalui bimbingan belajar atau pembelajaran mandiri. Materinya sendiri bisa kita dapatkan dari buku-buku atau secara online.

5. Jaga komitmen awal

SUMBER GAMBAR: ISTOCKPHOTO
SUMBER GAMBAR: ISTOCKPHOTO
Selama gap year, pastikan kamu merealisasikan rencana yang sudah kamu buat. Pandai-pandai memotivasi diri kamu sendiri. Bersosialisasilah dengan orang-orang yang memiliki satu visi denganmu. Jangan sampai masa gap year dihabiskan dengan bermalas-malasan.

Memanfaatkan gap year sebaik mungkin akan membawa dampak baik bagi kita.

Langsung duduk di bangku perkuliahan atau mengambil gap year adalah keputusan masing-masing individu. Pertimbangkan dengan baik segala aspek sebelum mengambil keputusan. Keputusan yang kita ambil sekarang akan memengaruhi kita kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun