Belajar di perguruan tinggi merupakan momok pembicaraan sebagian besar siswa SMA. Sebelum masuk ke universitas, beberapa siswa memutuskan untuk mengambil cuti atau biasa disebut gap year.Â
Gap year adalah rentang waktu di mana seorang pelajar atau mahasiswa menunda untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Rentang waktu tersebut biasanya diisi dengan beragam kegiatan seperti bekerja, bepergian, dan menjadi sukarelawan.
Tren gap year dimulai sejak tahun 1970 di Britania Raya yang berlangsung selama 7-8 bulan sebelum dimulainya masa kuliah. Ditilik dari statistik pelajar negara-negara maju, gap year semakin meningkat peminatnya.
Di Indonesia, gap year sendiri belum begitu populer di kalangan para siswa. Banyak yang menganggap bahwa mengambil gap year berarti tertinggal dari teman-teman sebayanya.Â
Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa gap year memiliki dampak positif yang signifikan pada indeks akademik para pelajar. Berikut tips-tips bagi kamu yang ingin mengambil gap year.
1. Cari informasi sebanyak mungkin
2. Susun rencana sesuai minat dan anggaran
Hal ini dilakukan dengan melakukan magang, mengikuti kursus, dan bepergian. Kegiatan dan program yang kita ikuti selama gap year umumnya memerlukan biaya yang cukup besar. Sesuaikan dengan budget yang kamu siapkan.
3. Bicarakan dengan sponsor
4. Tetap belajar
Pembelajaran ini bisa didapatkan melalui bimbingan belajar atau pembelajaran mandiri. Materinya sendiri bisa kita dapatkan dari buku-buku atau secara online.
5. Jaga komitmen awal
Memanfaatkan gap year sebaik mungkin akan membawa dampak baik bagi kita.
Langsung duduk di bangku perkuliahan atau mengambil gap year adalah keputusan masing-masing individu. Pertimbangkan dengan baik segala aspek sebelum mengambil keputusan. Keputusan yang kita ambil sekarang akan memengaruhi kita kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H