Mohon tunggu...
Nisa Abidah
Nisa Abidah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar_Man 2 Ponorogo_ IPA

Hanya gadis penikmat mentari pagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kapan Emak Pulang

21 Juni 2020   10:39 Diperbarui: 21 Juni 2020   10:52 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Izinkan aku berkisah padamu

22:57 waktu Indonesia barat

Bersama Melodi yang mengiringi jemariku menuliskan pesan ini untukmu

Kulamat bait dalam muara candu ini

Sembari bertanya

kapan emak pulang?

Membawa rempah untuk pilu kemarin petang

Kutanya pada foto bapak

Tergantung disudut ruangan ini

Membisu

Kulempar pada lukisan kuda di sana

Di atas dampar tempat kisah bertuliskan

Dengan gagahnya bersolek

Mematung

Kapan emak pulang?

Gemerlap malam pun mulai sirna

Tinggal bayangan yang menampakan kemolekanya

Tikus tikus terus menggerogoti sisa pesta malam itu

Ibarat tak punya malu

Pada sekawanan burung yang terbang mencari bulir biji

Jijik merampas 

Darah

Menetes di sudut kerling pertiwi

Diremuk oleh bangkai kebodohan

Para jelata tak tau harga diri

Biadap berselimut pada gaun indah mereka

kapan emak pulang?

Gadis desa seberang telah pulang mak

Bukan intan yang dia bawa

Namun gelar baru sungguh tak pantas

Janda pulang tanpa suami

Janda mak tak, sedih kau mendengar itu

Malam belum padam

Begitu pula dengan jerit nestapanya

Yang meraung hancurkan liliput diambang ranjang

Inilah negeri kita mak

"nak, cucuran air mata ini nak

Akan merekahkan bunga untuk generasi mendatang"

Teringat emak menimangku

Kapan emak pulang?

Rekahan bunga mu melayu mak

Gegara si kumbang

Membawa benih kejahiliyahan.

Kami telah setara dengan para pujangga di sana

Tapi mak,

Dia datang lagi mak

Kami takut, pada pesta malam itu

Rindu kami pada emak

Perlahan kami mati mak

Terbelenggu kerontang kota tua

Yang gempitanya mulai temaram

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun