Akhir tahun lalu Bapak saya mulai mengenal Bank Sampah Kemuning. Ini adalah Bank Sampah atau salah satu tempat untuk menjual barang bekas yang paling dekat dari rumah saya. Sepertinya sudah ada sejak tahun 2018 jika dilihat dari buku tabungannya. Saya lupa nanya.
Lokasinya seperti bekas lahan kosong aula. Dan, jalan di sekitarnya rapi, bersih serta banyak tanaman cantik. Biasanya buka hanya saat penimbangan.
Beberapa kali ke sana saat penimbangan tidak terlalu ramai. Sepertinya baru warga sekitar Bank Sampah yang memanfaatkan dengan baik. Â Warga daerah lain belum.
Kampanye tentang Bank Sampah sepertinya belum terlalu menggema. Di daerah sekitar saya saja sepertinya baru keluarga saya yang tahu, lalu bapak saya cerita ke tetangga. Baru deh banyak yang tau. Meski, tetap belum dimanfaatkan dengan baik.
Mungkin karena keterbatasan lahan untuk menyimpan barang bekasnya atau males ribet. Positif thinking-nya mereka tidak menghasilkan banyak sampah. Jadi tidak ada sampah untuk dijual. Hehe.
Btw, alasan Bapak saya tertarik menjual barang bekas di sana karena lebih sreg, lebih percaya, lebih nyaman atau terasa aman. Timbangan dan hitungannya dirasa lebih transparan serta menguntungkan. Transaksinya juga lebih kekeluargaan.
Sedangkan untuk uang yang dihasilkan, sepertinya sih tidak beda jauh jika dijual ke abang-abang rongsokan. Mungkin karena yang dijual belum skala besar, jadi belum terlalu berasa bedanya.
Cara Jual Barang Bekas di Bank Sampah
Saya belum tau orang lain ya, tapi biasanya Bapak saya dari rumah tuh sampah botol, kaleng, atau yang masih kotor itu dibersihkan terlebih dahulu, dipisah-pisah serta ditata dengan rapi. Bahkan diberi keterangan. Jadi petugasnya tinggal hitung saja. Karena memang sudah layak jual.
Petugasnya bahkan senang sekali jika mendapat barang bekas dari kita. Sebab, memang sebersih dan serapi itu sampah barang bekas kita tuh. (Jika ada yang mau beli langsung dengan harga lebih tinggi sepertinya boleh juga nih. Yuk boleh yuk di-order kaka... Hehe.)