Mohon tunggu...
Anesa Nisa
Anesa Nisa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

love travelling, kuliner-ing, travel writer wanna be

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film "Hijab" dan Kontroversinya

27 Januari 2015   19:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:17 7771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengutip pernyataan Asmanadia, penulis novel-novel Islami, melalui akun Twitter-nya, di akhir film Hanung lupa meluruskan pendapat istri gak boleh bekerja dan HARAM. Adegan Sari yang diperbolehkan oleh Gamal untuk lebih sering main ke butik terkesan masih menggantung. Apakah memang boleh terjun berbisnis atau hanya sekadar membantu? Apakah Gamal masih berpendapat, isteri bekerja itu haram atau tidak?

"Istri boleh berpenghasilan, tapi dilakukan di rumah/tidak meninggalkan kewajibannya pada keluarga, & dgn izin suami, ini lbh tepat", tulis Asmanadia melaui akun Twitter-nya.

Beredar Kontroversi, Zaskia Telepon Din Syamsudin

Kecewa, sedih, marah, khawatir sepertinya dialami oleh semua orang tatkala karyanya dikritik dengan pedas. Zaskia dan suami tidak tinggal diam menghadapi berbagai hujatan atas film perdana yang mereka buat berdua. Klarifikasi dilakukan Hanung melalui akun Twitter-nya.

Sementara itu, berdasarkan cerita Zaskia, ia menghubungi Din Syamsudin, ketua PP Muhammadiyah. Ibu dua anak ini meminta Din untuk menonton film tersebut dan memberikan tanggapan. Zaskia juga menjelaskan kontroversi yang beredari di masyarakat. Zaskia dan Hanung merasa tidak ingin benar sendiri.

Gayung bersambut. Malam setelah ditelepon, Din Syamsudin yang kebetulan dengan Haidar Bagir (presiden direktur Mizan Group) menonton film Hijab. Din memberikan tanggapan, film Hijab sangat bagus.

[caption id="attachment_366247" align="aligncenter" width="616" caption="Zaskia berapi-api menjelaskan latar belakang pembuatan film Hijab dan kontroversi yang beredar pasca 3 hari film itu rilis. "]

14223355932067053008
14223355932067053008
[/caption]

Zaskia merasa kecewa kepada mereka yang protes karena mereka hanya berpendapat dari apa yang diliihat melalui trailer di Youtube. Padahal, niat Zaskia membuat film ini baik, mengangkat tema hijab yang memang bukan berasal dari kalangan pesantren atau kyai. Zaskia pun mengembalikan opini film ini kepada penonton. Menurutnya, yang penting nonton dulu, baru berkomentar.

"Insyaa Alloh film ini kita buat bukan untuk menjelek-jelekkan Islam. Mereka (yang protes film Hijab) mengakui tidak menonton (secara utuh), hanya nonton trailer dua menit, dan poster. Semuanya saya kembalikan lagi ke penonton", tutur Zaskia menanggapi kontroversi film Hijab dalam acara Mazaya Nonton Bareng di Pondok Indah Mall, Minggu (25/1/2014).

Menurut Zaskia, latar belakang pembuatan film ini karena ia merasa belum terwakili sebagai muslimah berhijab dari semua film yang pernah tayang di bioskop Indonesia. Lalu, ia meminta sang suami untuk membuatkan film. Karena belum memiliki tema yang pas, ide Zaskia tidak segera dieksekusi oleh sang suami hingga dua tahun kemudian.

Konsep awal cerita ini adalah ia ingin menyoroti alasan muslimah berhijab. Diakui Zaskia, ia dan teman-temannya tidak tinggal di lingkungan pesantren atau anak pemuka agama, tetapi mereka berhijab. Dari cerita film yang telah dibuat oleh Hanung, rerata menggunakan setting pesantren. Ia juga melihat keadaan di sekitarnya. Dua puluh lima karyawannya yang lambat laun semuanya berhijab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun