Dalam kehidupan sehari-hari, apakah kamu pernah merasa enggan mencoba sesuatu karena takut gagal? Atau mungkin tanpa sadar kamu menciptakan alasan-alasan yang justru menghambat langkahmu? Fenomena ini disebut self-handicapping, sebuah fenomena psikologis di mana seseorang sengaja menciptakan hambatan bagi dirinya sendiri untuk melindungi diri dari kemungkinan kegagalan.
Apa Itu Self-Handicapping?
Self-handicapping pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Steven Berglas dan Edward Jones pada tahun 1978. Mereka mengamati bahwa beberapa orang cenderung menciptakan rintangan yang membuat mereka gagal untuk kemudian memiliki alasan di luar diri mereka sendiri sebagai pembenaran. Perilaku ini merupakan bentuk perlindungan diri yang memungkinkan individu untuk tetap merasa berharga meski gagal (Jones & Berglas, 1978).
Self-handicapping dapat berupa tindakan seperti tidak belajar untuk ujian atau menunda pekerjaan hingga menit terakhir. Seseorang yang gagal setelah melakukan tindakan-tindakan ini bisa menyalahkan kurangnya persiapan alih-alih menyalahkan dirinya sendiri. Jika mereka berhasil, keberhasilan tersebut terlihat lebih signifikan karena diraih meski ada hambatan (Urdan & Midgley, 2001).
Ada beberapa penyebab utama mengapa seseorang melakukan self-handicapping:
Takut Kegagalan, Ketakutan terhadap kegagalan sering kali menjadi pemicu utama self-handicapping. Orang yang khawatir tentang kegagalan akan menciptakan alasan untuk menutupi ketidakmampuan mereka.
Menjaga Harga Diri, Orang yang melakukan self-handicapping melakukannya untuk melindungi harga diri mereka. Dengan menciptakan hambatan, mereka dapat menghindari asumsi bahwa kegagalan disebabkan oleh kurangnya kemampuan.
Ekspektasi yang Berlebihan, Kadang-kadang, seseorang mungkin merasa terbebani oleh ekspektasi yang tinggi dari lingkungan. Untuk menghindari kekecewaan orang lain atau diri sendiri, mereka menciptakan hambatan.
Self-handicapping dapat bervariasi bentuknya. Berikut adalah beberapa contoh perilaku yang sering terlihat:
- Prokrastinasi, Menunda pekerjaan hingga mendekati batas waktu adalah bentuk self-handicapping yang umum. Dengan menunda, seseorang memiliki alasan yang jelas jika performa mereka buruk.
- Penggunaan Substansi, Dalam kasus yang lebih ekstrem, seseorang mungkin menggunakan alkohol atau obat-obatan yang memengaruhi performa, dengan alasan bahwa mereka tidak berada dalam kondisi terbaik saat menjalankan tugas tersebut.
- Kurang Persiapan, Tidak belajar atau berlatih secara maksimal adalah contoh lain dari self-handicapping. Individu merasa lebih nyaman menganggap kegagalan disebabkan oleh kurangnya usaha daripada kurangnya kemampuan.
Meskipun tampak sebagai mekanisme perlindungan diri, self-handicapping memiliki dampak negatif yang cukup signifikan.
Penghambat Perkembangan Diri, Dengan menciptakan hambatan, kamu mungkin tidak pernah mengetahui kemampuanmu yang sebenarnya. Hal ini menghambat perkembangan pribadi dan pencapaian.
Stres dan Kecemasan, Menunda pekerjaan atau kurangnya persiapan dapat meningkatkan stres dan kecemasan, terutama ketika tenggat waktu semakin dekat.
Penurunan Kinerja, Menciptakan hambatan secara konsisten dapat menyebabkan penurunan performa dalam jangka panjang. Kebiasaan ini bisa memengaruhi prestasi akademis, profesional, dan sosiaL.
Beberapa strategi berikut dapat membantu mengurangi perilaku ini:
Refleksi Diri, Memahami kapan kamu menciptakan hambatan bagi diri sendiri adalah langkah awal yang penting. Melakukan refleksi diri secara teratur dapat membantu menyadari pola ini.
Tetapkan Tujuan yang Realistis, Ekspektasi yang terlalu tinggi dapat memicu self-handicapping. Dengan menetapkan tujuan yang realistis dan terukur, kamu dapat mengurangi tekanan dan meningkatkan performa.
Terima Kegagalan sebagai Bagian dari Proses, Ubah cara pandangmu terhadap kegagalan. Kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses belajar dan perkembangan diri.
RefrensiÂ
Jones, E. E., & Berglas, S. (1978). Control of attributions about the self through self-handicapping strategies: The appeal of alcohol and the role of underachievement. Personality and Social Psychology Bulletin, 4(2), 200-206.Â
Zuckerman, M., Kieffer, S. C., & Knee, C. R. (1998). Consequences of self-handicapping: Effects on coping, academic performance, and adjustment. Journal of Personality and Social Psychology, 74(6), 1619-1628.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H