Sebelum Guru mengambil langkah untuk memberikan sebuah Motivasi kepada siswa, Guru secara khusus harus memiliki dedikasi tinggi untuk mengajar siswa dari siswa dengan perilaku buruk kedalam suatu keadaan yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, seorang guru harus bisa mengambil peran aktif dalam menumbuhkan suasana belajar yang benar-benar menarik, efektif dan kuat. agar motivasi diri siswa dapat muncul begitu saja.
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan suatu tahapan kesediaan untuk melakukan suatu kegiatan. Kemauan berasal dari dalam diri karakter itu sendiri (motivasi intrinsik) dan dari luar diri itu sendiri (motivasi ekstrinsik). Seberapa konsisten suatu motivasi anak didik akan menentukan tingkat pertama dari perilaku yang ia tampilkan, masing-masing dalam konteks belajar, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan yang berbeda.Â
Memberikan dorongan kepada anak didik yang memungkinkan guru bisa menemukan cara untuk lebih aktif, seperti berbagai teknik belajar yang dapat dikembangkan saat ini. Motivasi memiliki sifat yang esensial dalam mengenal, karena pada hakikatnya motivasi akan menentukan kedalaman cara anak didik dalam belajar. Upaya yang bisa dilakukan guru dalam memptivasi belajar para peserta didik diantaranya :
1. Menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan dalam belajar
2. Memberikan pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan anak didik dalam hal sekecil apapun
3. Memberikan penilaian atas tugas yang dikerjakan anak didik serta beberapa evaluasi dan motivasi didalamnya
4. Memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
5. Menciptakan persaingan dan kerjasama antar peserta didik dalam hal belajar
Motivasi mempunyai fungsi yg penting dalam belajar, karena motivasi yaitu akan menentukan intensitas cara belajar yang diterapkan siswa, terdapat 3 fungsi motivasi diantaranya.
1. Sebagai pendorong siswa untuk bersungguh-sungguh dalam belajar
2. Mendorong psikologi anak didik melahirkan perilaku semangat dalam belajar
3. Mengarahkan anak didik mengenai perbuatan yang harus dilakukan dan diabaikan
Evaluasi karakteristik awal peserta didik merupakan salah satu upaya yang dirancang untuk memperoleh pemahaman tentang; kebutuhan, bakat, minat, kebutuhan dan minat peserta didik, yang berkaitan dengan program pembelajaran tertentu. Fase ini dirasa sangat perlu mengingat banyak pertimbangan seperti; peserta didik, perkembangan sosial, sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta minat program pendidikan/pembelajaran tertentu yang akan diikuti peserta didik.
Oleh karena itu, Guru sebagai pendesain pembelajaran harus memperhatikan kualitas peserta didik baik sebagai perorangan maupun kelompok. Setiap kelas memiliki ciri yang berbeda-beda. Sebagai perencana pembelajaran, guru hendaknya menjadikan kualitas siswa sebagai salah satu tolak ukur dalam menata dan menangani pengalaman mendidik dan merencanakan proses belajar.Â
Biasanya pendidikan dan pengalaman pendidikan di sekolah dasar memiliki gaya yang berbeda dari mengajar dan pengalaman pendidikan di sekolah menengah. Dengan cara ini, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar cendekiawan. Untuk mendapatkan efek belajar yang optimal, guru dituntut untuk kreatif dalam membuat motivasi belajar siswa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H