Namun aku tak mampu untuk menolak meski aku belum tahu apakah aku sanggup untuk menerimanya.
Kuputuskan untuk mengatakan IYA, dengan harapan yang aku juga tidak tahu. Dan aku berharap hal itu tidak dalam waktu dekat, setidaknya aku masih punya waktu untuk menyampaikan kepada mereka orang-orang yang selama ini selalu bersamaku dalam suka maupun duka, tempatku bercerita tentang segalanya, dan mereka teman yang lebih dari saudara.
Sedih... Terpukul... Shock... Dan banyak lagi perasaan yang berkecamuk yang tak bisa ku ungkapkan....
Sejenak tertegun dalam keterkejutan itu mau tidak mau aku harus menyampaikan semuanya pada mereka. Dengan perasaan yang berat  aku mengungkapkan semua, bahwa aku harus pergi meninggalkan mereka dan tempat yang penuh kenangan, dan  sontak bulir-beningpun mengalir seperti menganak sungai diwajahku dan disambut dengan isak pilu dan pelukan erat dari keluarga keduaku,..Â
Sementara ditempat yang sama dua pria yang juga bagian dari kami seakan mematung melihat adegan yang tercipta saat itu.. entah apa yang sedang mereka rasakan, sedihkah, senangkah, atau apa? Entahlah.. tapi yang pasti saat melihat mereka hatiku makin terasa pilu karena secara tidak langsung aku juga akan berjauhan dengan mereka orang- orang yang sering kuminta pendapat tentang segala hal yang berkenaan dengan jenis mereka, tempat bertukar pikiran dan juga saling bercanda dan tidak jarang saling menjahili ..
Sementara  kudalam dilema , ada terselip perasaan gundah atau hanya prasangkaKu saja, karena pada sisi lain seakan ada yang merasa bersorak gembira  dengan kepergian ku, seakan merasa puas walau tak kentara dan terlihat sangat samar.. Â
Ah.. sudahlah.. mungkin itu hanya ilusiku saja, karena semua serba mendadak, serba tak terduga. Ku mencoba untuk selalu ikhlas dan seperti diriku yang sedari dulunya, yang bagiku apapun yang kuhadapi inilah yang terbaik pada sisi penciptaku, dan tak lupa untuk tetap bersyukur, dan berdamai dengan segala rasa , dengan menanamkan keyakinan tetap tersenyum apapun yang berlaku, kutak akan membiarkan bibir tahu bagaimana keadaan hati..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H