Mohon tunggu...
Retno Wahyuningtyas
Retno Wahyuningtyas Mohon Tunggu... Human Resources - Phenomenologist

Sedang melakoni hidup di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perempuan Lintas Iman: Harmoni dalam Keberagaman

5 November 2018   17:00 Diperbarui: 5 November 2018   17:14 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kami saling berbagi cerita, mendengarkan, berupaya untuk memahami, dan menemukan kebaikan, dan kami menyepakati bahwa kehidupan yang menjunjung tinggi kemanusiaan didasari oleh cinta dan kasih. Dengan prinsip itu, maka masing-masing orang tidak akan mungkin tega untuk saling menyakiti sesama manusia.

Namun menurut pandangan saya pribadi, proses mengendalikan diri untuk tidak mudah terlibat atau menciptakan konflik juga lahir dari proses belajar mengenali diri dan mengidentifikasi persoalan sosial. Nyatanya ada banyak ras yang dilabelkan sebagai ras yang "kasar" karena "asumsi tentang karakternya" namun dalam kehidupan sehari-hari justru membenci dan menyadari bahaya konflik maupun kekerasan.

Sebaliknya, ada pihak yang merasa dirinya sebagai pihak yang paling "baik" ataupun berbudi namun nyatanya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk menciptakan, mengendalikan, mereproduksi kondisi konflik dan kekerasan untuk mendapatkan suatu kepentingan individual.

Nah, melalui pelatihan ini diharapkan para peserta pelatihan yang menjadi bagian dari lingkungan sosial dapat menjadi agen yang mampu mengajak masyarakat untuk melihat kebaikan dalam keberagaman. Sehingga kehidupan yang damai bukanlah bukanlah suatu cita-cita yang nihil.

"Menciptakan surga melalui kehidupan damai secara bersama-sama, adalah pahala yang tiada putus. Dibandingkan menciptakan kehidupan di dunia yang seperti neraka bagi orang lain"  

Selama mengikuti pelatihan, saya mendapatkan sambutan hangat dari interaksi para peserta yang kesemuanya merupakan perempuan. Ketika mempelajari suatu konsep, berproses untuk melaksanakannya dalam tindakan sehari-hari merupakan tantangan yang tidak mudah, namun bila berhasil dilalui maka ia akan menjadi suatu habitus yang berdampak baik dalam kehidupan manusia. Mari berlatih!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun