Wulan pergi sendiri berobat ke rumah sakit. Dan ternyata dia hamil. Wulan sangat kecewa, dia merasa menyesal hamil berhubung rumah tangganya berantakan. Timbullah hatinya untuk menyembunyikan hasil tes kehamilan itu. Dan dia akan mencari suaminya.
Saat Adiguna di rumah dia tidka sengaja menemuman kertas usg kehamilan. Â Dia sangat terkejut. Karna maunya dia akan cerai dengan Wulan dan Kembali kepada mantannya. Dan dia mau menutup rapat kehamilan istri dari semua orang termauk mantannya.
Setelah Wulan pulang kerja dia menyiapkan makanan kesukaan istrinya. Dan menyampaikan rasa bahagia itu kepada Wulan, kalau dia tahu Wulan hamil. Dan Adiguna meminta agar Wulan tak memberi tahu orang lain berita ini. Karena Adiguna takut mantannya tahu hal ini. Kalau mantannya tahu dia tak akan mau kembali rujuk dengannya.
Namun, kebahagiaan itu datangnya hanya sementara. Sifat aslinya Adiguna kembali. Dia mengejar lagi mantannya. Hal ini menyebabkan mereka bertengkar. Sampai harus menyebbakan Adiguna meninggalkan rumahnya. Dan dia kembali ke rumah mantannya.
Tentu saja Wulan tak terima. Dia terus mencari suaminya sampai ke butik mantan istri suaminya. Di sana tidak ada. Yang ada hanya satpam yang berjaga. Kemudian dia melanjutkan kembali pencariannya.
Meskipun dalam keadaan sakit dia pergi ke tempat mantan istri suaminya. Â Dan memang benar suaminya ada di sana.
Wulan marah pada suaminya dan menyampaikan bahwa dia sedang hamil. Hamil anak Adiguna. Dan bercerita panjang lebar kalau dia mencintai suaminya.
Tentunya membuat mantan istrinya sangat kecewa. Kecewa dengan perlakuan Adiguna, yang lagi dan lagi membohonginya. Sampai mantannya mengusirnya dan memutuskan hubungannya.
Adiguna kembali ke Wulan. Seperti rayuan gombalnya untuk berubah dan minta maaf.
Hanya saja perjanjian itu hanya sementara. Adiguna kembali berselingkuh. Dia selingkuh dengan teman kerjanya.
Dan itupun dirasakan oleh Wulan sebagai istrinya. Sampai Wulan mencari tahu ciri-ciri Adiguna selingkuh, melalui mantannya.