Padahal Wulan saat itu sedang hamil. Tetapi, rumah tangganya hancur. Wulan hanya meratap dan meratap dengan penuh penyesalan.
Wulan sepertinya stress, dia tak bisa kehilangan suaminya. Sampai dia tidka mau makan, minum. Yang dia lakukan hanyalah mennagis, sambil meratapi nasibnya. Hingga akhirnya tumbang juga. Perutnya sakit, badan lemas. Dia tidak mau berobat ke dokter.
Tetangganya mengetahui Wulan pingsan dan menelepon suaminya. Â Akhirnya Adiguna datang dan memaksa Wulan berobat ke dokter. Namun, tetap dia tidak mau. Â Akhirnya Adiguna menelpon dokter dan menyuruh ke rumah. Setelah berobat dan diberi obat penenang. Wulan tertidur. Namun, suaminya malah meninggalkannya. Suaminya pergi ke mantan istrinya.
Wulan juga diselingkuhi oleh suaminya. Sayangnya mereka selingkuh dengan mantan. Apa yang pernah dilakukan Wulan pada Vina dulunya. Â Juga dialami sendiri oleh Wulan
Kisah Wulan ini dikenal dengan pepatah, "apa yang kita tanam itulah yang kita tuai".
Memang penyesalan selalu datang di akhir. Seperti pepatah
"Menyesal kemudian tidak ada gunanya".
Berhati-hatilah memilih pasangan. Jangan asal dapat saja. Masih banyak manusia yang jomblo. Kenapa mau dengan suami orang? Walaupun tak ada jaminan untuk hidup bahagia dengan cinta. Hidup butuh biaya. Hati-hatilah jangan pernah berusaha merusak rumah tangga orang lain. Pasalnya, bencana itu akan berbalik melawan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H