Mohon tunggu...
Ni Putu Putri Artha Widiani
Ni Putu Putri Artha Widiani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa di Unair

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Beyond Skinny: Merayakan Keunikan Kecantikan Wanita

23 Juni 2024   15:35 Diperbarui: 23 Juni 2024   15:41 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kecantikan adalah salah satu konsep hidup manusia yang multidimensi dan kompleks. Imajinasi tentang sejarah kotornya kecantikan telah banyak dibicarakan sejak zaman kuno. Salah satu stereotip tentang kecantikan, yang selalu dicirikan sebagai ideal, adalah bayangkan bahwa wanita harus kurus, itu norma dalam kehidupan semua perempuan.

Namun pertanyaannya, apakah makna kecantikan yang sebenarnya seperti itu? Apakah kecantikan hanya berupa tubuh tertentu saja? Artikel ini akan membahas lebih jauh stereotip kecantikan bagi perempuan yang harusnya akan bertubuh kurus sudah menimbulkan dampak yang besar dan ada beberapa yang mempertanyakan. Stereotip kecantikan wanita kurus bukan datang ketika dunia hampa, tetapi itu berakar dalam sejarah, dan dalam konstruksi dari masyarakat, dan kebudayaan dan ekonomi.

Menurut Diller, pada zaman kuno, bentuk ideal wanita adalah yang penuh dan subur, karena merupakan simbol kesuburan dan kemakmuran. Wanita seperti itu dianggap menarik karena kemampuannya untuk memberikan keturunan. Tetapi pada abad modern awal, standar keindahankerja mulai berubah menjadi yang lebih ramping. Diller menulis bahwa salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi ini adalah proses industrialisasi dan urbanisasi. Dengan munculnya kelas menengah dan kelas atas, kepemilikan tanah, dan makanan kaya menjadi lambang aku. Karena mereka pemilik dan pemilik keturunan, wanita gemuk dianggap sebagai orang yang memiliki akses terbatas pada makanan. Mereka dianggap lebih elegan dan bergengsi karena mereka tidak membutuhkan keturunan.

Di sisi lain, kemajuan teknologi dan media juga turut membentuk stereotipe kecantikan wanita kurus. Munculnya industri fashion, film, dan iklan telah menciptakan gambaran ideal wanita yang tubuhnya sangat kurus dan langsing. Sosok-sosok ini kemudian menjadi panutan dan standar kecantikan yang harus diikuti oleh wanita.

Dampak Negatif Stereotipe Kecantikan Wanita Kurus

Stereotipe kecantikan wanita kurus telah membawa banyak dampak negatif, baik secara fisik maupun psikologis. Berikut adalah beberapa contoh dampak tersebut:

1. Masalah Kesehatan Mental

Stereotype ini telah menyebabkan banyak wanita mengalami gangguan citra tubuh dan kepercayaan diri yang rendah. Mereka merasa tidak cukup cantik atau menarik jika tidak memenuhi standar kecantikan yang ada. Hal ini dapat memicu munculnya masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan.

Studi menunjukkan bahwa wanita yang mengalami ketidakpuasan terhadap bentuk tubuhnya cenderung memiliki harga diri yang rendah dan lebih rentan terhadap gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia. Kondisi ini dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan psikologis mereka.

2. Diskriminasi dan Pelecehan

Stereotype kecantikan wanita kurus juga dapat memicu tindakan diskriminasi dan pelecehan terhadap wanita yang tidak memenuhi standar tersebut. Wanita dengan bentuk tubuh yang lebih berisi seringkali mendapat perlakuan yang tidak adil di tempat kerja, dalam dunia fashion, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka kerap dianggap kurang menarik, kurang profesional, atau bahkan dianggap malas hanya karena bentuk tubuhnya. Hal ini jelas merupakan tindakan yang tidak dapat diterima dan melanggar hak asasi manusia.

3. Rendahnya Representasi Kecantikan Beragam

Kecantikan wanita kurus juga telah menyebabkan kurangnya representasi kecantikan yang beragam di media dan industri. Wanita dengan bentuk tubuh yang lebih berisi, tinggi, pendek, atau bahkan wanita dengan disabilitas jarang sekali ditampilkan sebagai sosok cantik.

Hal ini mengirimkan pesan yang salah kepada masyarakat, terutama bagi generasi muda, bahwa hanya ada satu jenis kecantikan yang dianggap ideal. Padahal, kecantikan sejatinya hadir dalam beragam bentuk, ukuran, dan karakteristik.

Setelah melihat dampak negatif yang ditimbulkan oleh stereotipe kecantikan wanita kurus, sudah saatnya kita mempertanyakan dan mencari makna kecantikan yang lebih luas.

Kecantikan sejatinya tidak terbatas pada satu bentuk tubuh tertentu. Ia hadir dalam beragam wujud, dari tinggi, pendek, gemuk, kurus, hingga disabilitas. Kecantikan juga tidak hanya soal fisik semata, melainkan mencakup aspek-aspek lain seperti kepribadian, karakter, dan kebaikan hati.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita menggeser paradigma dan memperluas definisi kecantikan. Bukan hanya tentang bentuk tubuh, melainkan juga tentang kecerdasan, kreativitas, empati, dan nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh seorang wanita.

Menghargai Keberagaman dan Mempromosikan Inklusi Untuk mencapai paradigma kecantikan yang lebih meluas, kita perlu mempromosikan keberagaman dan inklusi. Industri media, fashion, dan hiburan harus mulai menampilkan sosok-sosok wanita dengan ragam bentuk tubuh, ras, dan latar belakang. Hal ini dapat membantu menghapus stereotipe dan memberi ruang bagi definisi kecantikan yang lebih beragam.

Di sisi lain, upaya edukasi dan kampanye juga perlu dilakukan untuk mengubah persepsi masyarakat. Kita harus menekankan bahwa kecantikan tidak hanya soal penampilan fisik, melainkan juga tentang karakter, kepribadian, dan kontribusi seseorang terhadap lingkungan sekitarnya.

Dengan demikian, diharapkan stereotipe kecantikan wanita kurus dapat perlahan dikikis dan digantikan dengan pemahaman yang lebih komprehensif. Wanita dapat merasa aman, dihargai, dan bebas mengekspresikan dirinya tanpa harus terjebak dalam standar kecantikan yang sempit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun