Kecantikan adalah salah satu konsep hidup manusia yang multidimensi dan kompleks. Imajinasi tentang sejarah kotornya kecantikan telah banyak dibicarakan sejak zaman kuno. Salah satu stereotip tentang kecantikan, yang selalu dicirikan sebagai ideal, adalah bayangkan bahwa wanita harus kurus, itu norma dalam kehidupan semua perempuan.
Namun pertanyaannya, apakah makna kecantikan yang sebenarnya seperti itu? Apakah kecantikan hanya berupa tubuh tertentu saja? Artikel ini akan membahas lebih jauh stereotip kecantikan bagi perempuan yang harusnya akan bertubuh kurus sudah menimbulkan dampak yang besar dan ada beberapa yang mempertanyakan. Stereotip kecantikan wanita kurus bukan datang ketika dunia hampa, tetapi itu berakar dalam sejarah, dan dalam konstruksi dari masyarakat, dan kebudayaan dan ekonomi.
Menurut Diller, pada zaman kuno, bentuk ideal wanita adalah yang penuh dan subur, karena merupakan simbol kesuburan dan kemakmuran. Wanita seperti itu dianggap menarik karena kemampuannya untuk memberikan keturunan. Tetapi pada abad modern awal, standar keindahankerja mulai berubah menjadi yang lebih ramping. Diller menulis bahwa salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi ini adalah proses industrialisasi dan urbanisasi. Dengan munculnya kelas menengah dan kelas atas, kepemilikan tanah, dan makanan kaya menjadi lambang aku. Karena mereka pemilik dan pemilik keturunan, wanita gemuk dianggap sebagai orang yang memiliki akses terbatas pada makanan. Mereka dianggap lebih elegan dan bergengsi karena mereka tidak membutuhkan keturunan.
Di sisi lain, kemajuan teknologi dan media juga turut membentuk stereotipe kecantikan wanita kurus. Munculnya industri fashion, film, dan iklan telah menciptakan gambaran ideal wanita yang tubuhnya sangat kurus dan langsing. Sosok-sosok ini kemudian menjadi panutan dan standar kecantikan yang harus diikuti oleh wanita.
Dampak Negatif Stereotipe Kecantikan Wanita Kurus
Stereotipe kecantikan wanita kurus telah membawa banyak dampak negatif, baik secara fisik maupun psikologis. Berikut adalah beberapa contoh dampak tersebut:
1. Masalah Kesehatan Mental
Stereotype ini telah menyebabkan banyak wanita mengalami gangguan citra tubuh dan kepercayaan diri yang rendah. Mereka merasa tidak cukup cantik atau menarik jika tidak memenuhi standar kecantikan yang ada. Hal ini dapat memicu munculnya masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan.
Studi menunjukkan bahwa wanita yang mengalami ketidakpuasan terhadap bentuk tubuhnya cenderung memiliki harga diri yang rendah dan lebih rentan terhadap gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia. Kondisi ini dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan psikologis mereka.
2. Diskriminasi dan Pelecehan
Stereotype kecantikan wanita kurus juga dapat memicu tindakan diskriminasi dan pelecehan terhadap wanita yang tidak memenuhi standar tersebut. Wanita dengan bentuk tubuh yang lebih berisi seringkali mendapat perlakuan yang tidak adil di tempat kerja, dalam dunia fashion, atau bahkan dalam kehidupan sehari-hari.