Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasib Maemunah dan Berlian Milik Pak JK

14 Mei 2021   01:36 Diperbarui: 14 Mei 2021   01:55 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mae dan Johnny Koplo telah menghuni emperan gedung Asrama Mahasiswa yang rusak, kumuh, tak terurus, aset milik Universitas Indonesia sejak puluhan tahun silam. Gedung itu terletak di jalan Otista Jakarta.

"Astaghafirullahal adzim, saya bermimpi John!" kata Maemunah.

"Mimpi apa?"

"Saya kehilangan berlian seharga Rp7,1 triliun," sahut Maemunah.

"Ha ha ha ha ha. Wis edan kowe Mak, harga sekilo botol plastik cuma Rp800 perak, lah duit segitu Mak hebat bener bisa mimpi. Kalau aku nggak bisa mimpi begitu," kata Johnny Koplo sambil terbahak.

Mae pun bangkit dari gerobak. Bersama Johnny Koplo mendorong gerobak mengumpulkan botol-botol bekas kemasan air mineral di sepanjang jalan Otista.

"Nasib tetap sama sebagai pemulung meskipun mimpi bisa memiliki berlian segala," kata Mae lirih.

"Mae, memang benar mimpi adalah realita yang banyak orang tidak paham memaknai. Imajinasi adalah kenyataan. Imajinasi adalah alat untuk membahagiakan jiwa. Rekreasi tanpa membayar," kata Johnny Koplo pada istrinya, Maemunah, mengutip kata-kata dari filsuf.

"Alhamdulillah kita masih sehat ya Pak JK, Bu Mae," teriak Abah Ong.

"Alhamdulillah," sahut Johnny Koplo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun