(Sementara itu dari persidangan Ahok terkuak motif MUI mengeluarkan fatwa. Pun Peran SBY yang koar-koar lewat Youtube tentang Ahok dan pertemuan orang SBY dengan MUI dan Agus-Sylvi menjadi salah satu poin. Pun keterangan dalam sidang tentang posisi Rizieq FPI dan koneksi telepon antara Ma’ruf Amin dan SBY pada tanggal 6 Oktober 2016 menjadi kontroversi. Kasus Ahok pun dipahami publik sebagai kasus persaingan politik yang melibatkan SBY dengan Agusnya yang dekat dengan mantan Wantimpres era SBY Ma’ruf Amin.)
Maka setelah Firza Husein dicokok aparat Polri, kini tinggal menunggu episode berikutnya penahanan dan penetapan tersangka lain tidak tertutup kemungkinan Rizieq FPI. Selama tiga bulan aparat secara sabar mengatur strategi melihat kondisi kekuatan politik dan meredanya euphoria kemenangan FPI yang hanya membanggakan demo 411 dan 212 dianggap kekuatan nyata dukungan. Padahal, sekali lagi, demo 411 dan 212 adalah alat pemetaan kekuatan dan membuat checklist tentang kekuatan radikal di Indonesia. Dalam demo itu semua tergambar dengan jelas.
Langkah menahan Firza Husein dan pemeriksaan kasus makar atas Rizieq FPI oleh Polri dilakukan. Polri pun bertindak menegakkan hukum di bawah cahaya yang terang benderang dengan diterangi oleh demo 411 dan 212 yang akhirnya: membungkam arogansi dan pamer kekuatan melawan pemerintah dan anti NKRI.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H