Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Grand Design" Kasus Ahok: Peran SBY, Firza Husein Dicokok, Rizieq FPI dalam Belitan Hukum

1 Februari 2017   08:34 Diperbarui: 1 Februari 2017   08:59 10487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo I Sumber Okes.com

(Sementara itu dari persidangan Ahok terkuak motif MUI mengeluarkan fatwa. Pun Peran SBY yang koar-koar lewat Youtube tentang Ahok dan pertemuan orang SBY dengan MUI dan Agus-Sylvi menjadi salah satu poin. Pun keterangan dalam sidang tentang posisi Rizieq FPI dan koneksi telepon antara Ma’ruf Amin dan SBY pada tanggal 6 Oktober 2016 menjadi kontroversi. Kasus Ahok pun dipahami publik sebagai kasus persaingan politik yang melibatkan SBY dengan Agusnya yang dekat dengan mantan Wantimpres era SBY Ma’ruf Amin.)

Maka setelah Firza Husein dicokok aparat Polri, kini tinggal menunggu episode berikutnya penahanan dan penetapan tersangka lain tidak tertutup kemungkinan Rizieq FPI. Selama tiga bulan aparat secara sabar mengatur strategi melihat kondisi kekuatan politik dan meredanya euphoria kemenangan FPI yang hanya membanggakan demo 411 dan 212 dianggap kekuatan nyata dukungan. Padahal, sekali lagi, demo 411 dan 212 adalah alat pemetaan kekuatan dan membuat checklist tentang kekuatan radikal di Indonesia. Dalam demo itu semua tergambar dengan jelas.

Langkah menahan Firza Husein dan pemeriksaan kasus makar atas Rizieq FPI oleh Polri dilakukan. Polri pun bertindak menegakkan hukum di bawah cahaya yang terang benderang dengan diterangi oleh demo 411 dan 212 yang akhirnya: membungkam arogansi dan pamer kekuatan melawan pemerintah dan anti NKRI.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun