Para begundal politik yang menjadi perpetrators of political and social turmoil akan diciduk. Bintang Pamungkas, Sarumpaet, Ahmad Dhani, dan para tersangka makar lainnya pun akan menuai badai yang ditiupkan di balik aksi-aksi heroik Rizieq FPI dan para pengikutnya. Perpetrators pendana dan aliran uang untuk berbagai kegiatan makar dan lainnya pun akan membuat publik tercengang ketika polisi menyidangkan kasus makar. (Sementara kasus makar ini menjadi bargaining position dan kartu as bagi Polri, TNI, Polri, BIN, dan pemerintahan Presiden Jokowi untuk bertindak tegas mengerem tindakan merusak dan makar bahkan yang dilakukan oleh ormas radikal.)
Tak sampai di situ, operasi menelusup masuk ke jantung IT dan komunikasi secara marathon, baik pihak pro SBY terkait kasus Ahok, dan perlawanan terhadap Rizieq FPI telah berakhir. Pemetaan sempurna sejak demo 411 dan 212 dan mencapai puncaknya pada 616 antara lain menelurkan Rizieq FPI menjadi tersangka.
Berbagai kasus yang membelit Rizieq FPI yang menjadi tersangka kasus penginaan pada lambang ideologi bangsa Pancasila justru secara nyata menguntungkan Ahok. Kini dugaan chat mesum perilaku yang diduga dilakukan oleh Firza Husein dan Rizieq FPI pun seperti membuka kedok dan diekspos sendiri oleh Firza Husein dengan lantang.
Hal ini akan mengakhiri seluruh drama pimpinan Rizieq FPI dengan komporan SBY yang berteriak teriak tak karuan dalam mengejar Ahok – namun gagal berteriak untuk menghukum Rizieq FPI terkait kasus penghinaan terhadap Pancasila oleh Rizieq FPI. Bahkan penggalangan massa dan umat untuk dan atas nama ulama – dengan Rizieq FPI dianggap sebagai ulama – menjadi gagal total dan mentah.
Merosotnya dukunga kepada Rizieq FPI dan FPI terbukti dalam sidang Ahok yang semula pada sidang 1, sidang 2, dan sidang  3 terus merosot sampai di sidang ke-7. Pada sidang kasus Ahok ke-8 hari ini menjadi semakin surut.
Publik menyadari hal yang haq dan yang bathil. Puncaknya, hari ini terlihat massa yang hadir di sidang Ahok hanya massa FPI doang – elemen lain sudah lari meninggalkan Rizieq FPI sendirian. Massa umat Islam sadar betul bahwa manusia seperti Rizieq FPI tak pantas menyandang nama ulama – jika video dan chat WA itu benar, dan dalam dunia IT dan cyber saat ini hampir dapat dipastikan video dan chat mesum tersebut benar dari akun kedua manusia berlawanan jenis tersebut: Firza Husein dan Rizieq FPI.
Untuk membuktikannya, Polri akan memanggil Rizieq FPI dan Firza Husein. Pemanggilan ini dipastikan akan menguliti seluruh bangunan kehidupan dan motif kehidupan menyeluruh pentolan FPI. Chat yang begitu seronok dan sangat memalukan dilakukan oleh pentolan yang mengaku ulama yang selalu berteriak-teriak tentang dosa dan tentang kebenaran, jika betul dilakukan oleh Rizieq FPI dan Firza Husein.
Kini, dengan menggelindingnya dan ditetapkannya Rizieq FPI dalam kasus Pancasila, dan akan menyusul menjadi tersangka kasus berikutnya, Rizieq FPI dipastikan akan kehilangan dukungan. Pun perlawanan para pengikut dan tekanan massa pun hanya akan terpolarisasi kepada massa FPI. Gerakan massa yang mendompleng MUI seperti FPI, euphoria partai agama PKS yang bersekutu dengan FPI untuk tujuan politik, gagal mendapatkan momentum. Publik kembali disadarkan dengan berbagai kasus yang membelit Rizieq FPI.
Implikasinya adalah Presiden Jokowi, BIN, TNI-Polri bahu membahu dan melakukan penyeimbangan dan peredaman kasus Ahok dengan sempurna untuk menyelamatkan NKRI dan bangsa dari perpecahan yang ada di depan mata. Kasus Rizieq FPI dan pembelitan kasus-kasus adalah bukti kehadiran Negara dalam menjaga Pancasila dan NKRI dari tangan kotor ormas dan massa radikal.
Berbagai pihak termasuk  the Operators pun dengan cerdas melakukan tugasnya untuk menjadikan Rizieq FPI bukan hanya sebagai pihak yang diajak berdialog, namun untuk memertanggungkan tingkah laku dan perbuatannya yang tak sesuai dengan kaidah hukum dan moral. Pukulan telak untuk Rizieq FPI dan para pendukungnya.
Tentang kasus Ahok pun, kini para hakim dan jaksa telah terlepas dari tekanan Rizieq FPI dan massa FPI dengan gerakan mendompleng fatwa MUI bernama GNPF MUI. Gerakan ini dipastikan akan mati dengan menggelindingnya kasus hukum terhadap Rizieq Shihab FPI. Apalagi pengusutan kasus chat mesum yang diduga dilakukan oleh Firza Husein dan Rizieq FPI, maka dipastikan kasus Ahok akan diputuskan dengan azas haq dan bathil. Kebenaran akan muncul dan keadilan akan muncul di permukaan untuk kasus Ahok.