Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bung Karno Bingkai Kebangsaan Ahok, Anies, dan Agus sebagai Orang Indonesia (Asli)

11 Oktober 2016   09:28 Diperbarui: 11 Oktober 2016   11:35 4898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merah Putih I Dok Ninoy N Karundeng

Jadi dalam konteks orang Indonesia asli wacana harus diubah menjadi Warga Negara Indonesia. Pun jika menyaratkan kelahiran di Indonesia sebagai syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia masuk akal. Namun bukan orang Indonesia asli yang ternyata semuanya pendatang. Kenapa?

Karena Pithecantropus Erectus alias manusia Jawa yang asli – itupun keturunan Afrika – dan Homo Florensiensis pun telah punah sebelum kedatangan gelombang pertama manusia-manusia dari Yunan di Tiongkok Selatan – bukan Yunani lho. Lalu kedatangan berikutnya orang Arab, India, Tiongkok, Eropa belakangan – lalu bercampur dengan para pendatang terdahulu – yang berhasil membangun alam pikiran dan roh kehidupan bawah sadar dan peradaban bangsa-bangsa Indonesia modern sekarang ini.

Maka lahirlah Ahok yang Tiongkok etnis dan agama Eropa. Lahirlah Anies Baswedan keturunan Arab dan Romy yang Melayu Yunan berbudaya Arab. Lalu lahir Joko Widodo yang Melayu Yunan berbudaya India beragama Islam. Harimurti berbudayan India beragama Islam. Itulah akulturasi bangsa dan peradaban yang indah di Indonesia yang telah kehilangan keasliannya – keasalannya- yakni dari Yunan, dengan pengaruh India, Tiongkok, Arab, Persia, dan Eropa.

Oleh karena itu, wacana bahwa Presiden Indonesia harus orang Indonesia asli akan ditertawai oleh para orang tolol bin bahlul karena tak akan dapat ditemukan satu pun orang Indonesia asli. Yang ada adalah orang yang lahir di Indonesia. Tentang suku-suku atau bangsa-bangsa yang disatukan secara politis kenegaraan menguatkan kesatuan bangsa baru modern Indonesia.

Kita semua lahir dengan keturunan yang sama dengan percampuran aneka bangsa; Yunan plus Arab, Yunan plus India, Yunan plus Afrika, Yunan plus Eropa. Itulah bangsa Indonesia. Tidak ada satu pun yang asli Indonesia. Pun juga tentang peradaban, agama, kebudayaan semuanya pun impor dan asli asing. Tidak ada yang asli Indonesia.

Oleh sebab itu, maka mewacanakan jabatan politik seperti Presiden dan Wapres dengan persyaratan Indonesia asli adalah tindakan manusia ketinggalan zaman dan tidak paham sejarah diri sendiri yang buta terhadap alam pikiran impor dan darah impor dalam dirinya: bahkan namanya atau nama mereka semuanya nama impor. Bahkan keyakinan kita pun semuanya keyakinan impor dari luar dan bukan dari Indonesia asli.

Maka atas peran besar Bung Karno dan para pendahulu, Bung Karno berhasil membingkai Ahok, Anies Baswedan, dan Agus Yudhoyono sebagai bangsa Indonesia asli - dari kesadaran Bung Karno tentang banyaknya bangsa-bangsa dan etnis yang mendiami Nusantara atau Indonesia. Maka kehadiran orang keturunan Tiongkok, Arab, India, maupun Eropa tidak menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia karena sejatinya kita semua pendatang dan bahkan dengan peradaban pendatang pula.

Salam bahagia ala saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun