Politik Erdogan yang memusuhi Assad – hanya gara-gara Assad melindungi seluruh bangsa-bangsa dan etnis Arab, Alawiyah, Kurdi, dan Syriia serta seluruh sekte agama, Syi’ah, Sunni, Kristen, Katholik, Islam – melahirkan serangan balik kepada Turki. Keamanan dan ketertiban Turki dipertaruhkan.
Maka, akibat politik bumi hangus Erdogan yang (1) mendukung ISIS dan meninggalkan ISIS setelah minyak murah ISIS tak mengucur ke Turki serta perdagangan senjata illegal di Turki untuk teroris ISIS, (2) memusuhi Kurdi di Iraq, Syria, dan Turki Tenggara telah menyebabkan serangan balasan bangsa Kurdi terhadap Turki, maka Turki menerima buah bermuka dua yakni serangan-serangan bom dan instabilitas di Turki.
Bagi Erdogan, dengan ideologi politik bumi hangus (1) terhadap Kurdi, (2) musuh politik, (3) menjaga jarak dukungan kepada ISIS – yang membuat marah ISIS, (4) bumi hangus dan genosida terhadap bangsa Kurdi, dan (5) membumihanguskan media serta wartawan, telah membuat Erdogan tetap berkuasa.
Lebih jauh, dengan demikian, sentimen ideologi segregasi Ikhwanul Muslimin benar-benar merasuk dalam diri Erdogan, dan lebih jauh, dibuktikan dengan politik bumi hangus. Akibatnya, serangan balik menghantam stabilitas Turki. Dan … lagi-lagi kambing hitamnya adalah ISIS dan PKK dan bangsa Kurdi yang sesungguhnya dipicu oleh sikap politik bumi hangus akibat ideologi Ikhwanul Muslimin. Maka instabilitas Turki akan semakin dipertaruhkan dan harga politik bumi hangus Erdogan harus dibayar mahal oleh rakyat Turki sendiri. Salah satunya serangan bersenjata dan bom bunuh diri di Bandara Attaturk Istanbul.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H