Penunjukan Jenderal Tito pun menyiratkan harapan pemberantasan korupsi yang didukung oleh BIN, TNI – lewat TNI AL dengan patroli dan Satgas 115 illegal Fishing yang berhasil, dan Polri. KPK pun akan bersinergi dengan Kejaksaan Agung, Polri dalam pemberantasan korupsi.
Kelima, pelajaran penguatan dan komitmen pemberantasan teroris. Dengan UU anti teroris yang baru, maka gerakan separatism, radikalisme, anti Pancasila, dan teroris akan dibantai in style. Jenderal Tito memiiki pengalaman spektakuler dalam pemberantasan teroris. Tegas. Jenderal Tito pun adalah orang yang berani memenjarakan Abu Bakar Ba’asyir, membunuh banyak teroris seperti  teroris asal Malaysia Dr. Azahari, Nurdin Mohamad Top tanpa ampun. Para teroris dan peta jaringan teroris dan embrio teroris telah dipegang secara jelas.
Pun pencegahan aksi radikalisme para teroris akan dilakukan dengan melakukan pemantauan gerakan terorisme di para kantong dan jaringan teroris yang berpotensi  namun sudah dipantau dan teridentifikasi dan potensi jaringa baru pun diwaspadai.
Pun perkembangan perekrutan jaringan teroris yang dilakukan oleh jaringan yang itu-itu dan orang-orang itu-itu saja dan keturunannya seperti sekolah, pesantren tertentu seperti Ngruki dan 49 pesantren pengajar radikalisme, kegiatan kampus, dan organisasi pun perlu terus dipantau oleh TNI, Polri, dan BIN.
Selain itu, organisasi kemasyarakatan pun dibiarkan dan terus dipantau secara ketat. FPI dan HTI pun dibiarkan status quo sebagai alat kontrol dan wadah bagi para orang yang memiliki kecenderungan unik soal keberagaman. Dengan adanya wadah itu maka akan lebih mudah memantau dan menindak dengan tegas jika bertindak di luar aturan bangsa dan negara.
Dengan demikian, penunjukan Tito Karnavian sebagai calon Kapolri oleh Presiden Jokowi menunjukkan (1) keberanian Presiden Jokowi keluar dari pengaruh dan tekanan DPR, para partai, dan bahkan PDIP, (2) independensi dan kemandirian Presiden Jokowi dalam pengambulan keputusan, (3) kekuatan solid Presiden Jokowi yang didukung oleh TNI, Polri, BIN, (4) dukungan rakyat serta netizen dan pengaruh kekuatan siluman the Operators dan the Supreme Operator sendiri, (5) keinginan membangun reformasi Polri demi kemajuan bangsa dan negara, (6) menguatkan pemberantasan korupsi dengan sinergi Kejaksaan Agung, Polri dan KPK, dan (7) strategi membangun dukungan sebagai calon presiden 2019.
Jadi, penunjukan Tito Karnavian sebagai calon Kapolri memberikan 5 pelajaran yakni  (1) pelajaran politik bagi politikus, para partai dan PDIP, (2) pelajaran penggalangan kekuatan oleh Presiden Jokowi dengan dukungan the Operators dan the Supreme Operator, (3) pelajaran reformasi di tubuh Polri yang berkelanjutan dan TNI, (4) pelajaran strategi menyatukan sinergi pemberantasan korupsi KPK, Polri dan Kejagung, dan (5) pelajaran strategi pemberantasan terorisme karena catatan hebat Jenderal Tito dalam pemberantasan terorisme.Â
Selain 5 pelajaran itu, tentu di dalamnya menunjukkan  bahwa Presiden Jokowi memiliki 7 strategi yang brilian di atas – salah satu implementasinya adalah dengan penunjukan Jenderal Tito – yang membungkam pengamat, pemerhati, politikus, para partai dan media sosial. A silent and brilliant show off of power by President Jokowi. Demikian Ki Sabdopanditoratu.
Salam bahagia ala saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H